Derita Petugas Kebersihan di Kuansing: 4 Bulan Gaji Tak Dibayar, Diancam Pula Diberhentikan

Derita Petugas Kebersihan di Kuansing: 4 Bulan Gaji Tak Dibayar, Diancam Pula Diberhentikan

KUANSING (HALOBISNIS) - Nasib malang menimpa para petugas kebersihan atau cleaning service (CS) perkantoran di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuantan Singingi (Kuansing). Jeritannya tak mampu membuka mulutnya untuk bersuara lantang, sebab ancaman pemutusan hubungan kerja yang menjadi penghalang.

Derita mereka kian memilukan. Sejak September hingga Desember 2025 ini, para cleaning service tak kunjung menerima gaji. Sudah 4 bulan haknya tak dibayarkan Pemkab Kuansing. Mau meraung-raung, mereka tak mampu bersuara. Takut kehilangan pekerjaan.

"Dari bulan 9 sampai bulan 12 gaji kami belum dikeluarkan. Itu semua CS-CS perkantoran di Kuantan Singingi," ungkap salah seorang CS, Senin (22/12/2025) kemarin.

Ia bersama CS lainnya telah berupaya mendesak agar gaji dikeluarkan, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, usaha mereka tak kunjung membuahkan hasil.

"Kami sudah tanya di bagian keuangan kantor. Katanya (bagian keuangan) gajinya (CS) nggak tahu," beber CS yang enggan disebutkan namanya itu.

Satu bulan, para CS ini menerima gaji Rp1.050.000,- per bulan di tahun 2025 ini. Sebelumnya, mereka digaji Rp1.500.000,- per bulan.

"Ya, yang masukkan kami kerja pun dari pihak Bupati sekarang. Niat saya cuma satu, keluarkan gaji kami," katanya.

Namun yang aneh, katanya, CS di bagian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing gajinya dibayar lancar. Alasannya, karena mereka bekerja tiap hari.

"Tapi mengapa kami dibedakan. Yang bedanya bekerja di bagian jalan, lancar gajinya. Kami disuruh kerja, tiap hari juga kerjanya. Yang membedakannya Sabtu Minggu kan kantor libur," sebutnya.

Ia baru bekerja sebagai CS tahun ini. Sementara, informasi dari CS yang sudah lama bekerja, kondisi tahun 2024 dan 2025 ini gaji kerap macet. Sebab itu, ia meminta bantuan agar gajinya bisa segera dibayarkan.

"Dari dulu kata kawan yang sudah lama kerja nggak kayak gini. Baru dua tahun ini parah. Tolong ya, tolong selamatkan kami. Saya masih mau kerja. Jangan sampai dari pihak bupati tahu tentang keluh kesah saya," ucapnya.

"Saya bukan menyelamatkan diri saya saja, tapi teman-teman yang lain. Ada yang janda yang suaminya meninggal," lanjutnya lagi.

Ketika ia dan rekan CS lainnya menanyakan soal gaji ke Bagian Keuangan, diakui, jawabannya mengecewakan, karena tidak ada kepastian pembayaran.

"(Ketika ditanyakan) Kas Kuansing kosong. Bagi yang mau bekerja silahkan masuk. Bagi yang tidak sanggup, resign saja. Jadi, saya betul-betul minta tolong ke media, karena tidak ada yang memperhatikan kami. Dan kami mau gaji kami dibayar akhir tahun ini," ujarnya.

Ia menyadari, tidak ada pihak yang berani memperjuangkan gaji para CS ini. Termasuk para awak media. Ia bersyukur, ada yang mau menyampaikan kondisi para CS ini.

"Karena kawan-kawan yang lain takut diberhentikan, makanya bungkam. Dan semua gaji-gaji CS di perkantoran Kuansing belum dibayarkan semuanya, termasuk gaji CS di RSUD," bebernya lagi.

Sementara itu, anggota DPRD Kuansing Yuda Pratama, SH mengaku telah berulang kali mengingatkan Pemkab Kuansing agar membayarkan hak-hak rakyat segera.

"Ini sudah berbulan-bulan mereka bekerja, tak juga dibayar. Maka, saya selalu mengingatkan ini, bayarkan hak rakyat itu," tegasnya lagi, Senin (22/12/2025) kemarin.

Berita Lainnya

Index