Sadis! Anak-anak Gaza Banyak Ditembak di Kepala dan Dada oleh Israel

Sadis! Anak-anak Gaza Banyak Ditembak di Kepala dan Dada oleh Israel

(HALOBISNIS) - Sebuah laporan investigatif dari BBC World Service mengungkap temuan mengejutkan terkait kekerasan terhadap anak-anak di Jalur Gaza.

Dari lebih dari 160 kasus penembakan yang melibatkan anak-anak Palestina, ditemukan bahwa dalam 95 kasus, korban tertembak di bagian kepala atau dada.

Temuan ini memperlihatkan dampak konflik yang sangat brutal terhadap anak-anak, yang sebagian besar di antaranya masih berusia di bawah 12 tahun.

Menurut investigasi tersebut, peristiwa tragis ini terjadi sejak awal konflik bersenjata hingga bulan Juli 2025.

Banyak dari anak-anak itu tertembak bukan saat berada di zona pertempuran aktif, tetapi justru saat mereka bermain di luar tenda-tenda pengungsian yang berada di zona kemanusiaan.

Bahkan ada yang menjadi korban di koridor evakuasi yang telah ditetapkan sendiri oleh militer Israel (IDF).

“Beberapa kasus yang kami telusuri menunjukkan anak-anak diduga ditembak saat melarikan diri dari zona pertempuran, tetapi banyak lainnya ditembak saat bermain di luar tenda mereka di zona kemanusiaan, dan sebagian di wilayah yang telah ditetapkan oleh IDF sendiri sebagai koridor evakuasi,” ungkap investigasi tersebut.

Laporan itu juga menyoroti sebuah video yang pernah ditayangkan di televisi Israel pada bulan April, yang memperlihatkan seorang komandan militer memberi instruksi kepada pasukannya untuk menembak siapa pun yang terlihat.

Organisasi hak asasi manusia Israel, termasuk B’Tselem dan Physicians for Human Rights-Israel, menyebut bahwa tindakan militer di Gaza mencerminkan pola genosida. Mereka menuding adanya penghancuran sistematis terhadap komunitas Palestina, termasuk sistem kesehatan yang menjadi sasaran.

Sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023, lebih dari 60.000 warga Palestina dilaporkan tewas. Penyerangan tanpa henti, blokade total, serta keterbatasan akses bantuan kemanusiaan telah memperparah situasi dan menyebabkan bencana kelaparan massal.

Di tengah meningkatnya tekanan internasional, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024 mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga tengah menghadapi gugatan atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang diajukan terkait serangan militer terhadap Gaza.

Berita Lainnya

Index