Dominasi Marc Marquez pada MotoGP 2025 Sulit Terbendung

Dominasi Marc Marquez pada MotoGP 2025 Sulit Terbendung

(HALOBISNIS) - Marc Marquez menunjukkan performa luar biasa dalam kompetisi MotoGP 2025. Hasil di MotoGP Cheska menjadi bukti bahwa pembalap pabrikan Ducati ini hampir mustahil dihentikan dalam perebutan gelar juara dunia musim ini.

Saat kompetisi memasuki libur musim panas selama tiga pekan, tak banyak yang meragukan Marquez akan meraih gelar juara sebelum musim berakhir di Valencia pada November mendatang.

Hingga seri ke-12, Marquez telah mencatatkan delapan kemenangan grand prix, 11 kemenangan sprint, dan delapan akhir pekan sempurna dengan 37 poin, yang membuatnya unggul 120 poin dari rival terdekat.

Dominasi ini mengingatkan pada performanya saat meraih gelar pada 2019 bersama Honda. Saat itu ia juga menguasai musim dengan jarak 78 poin dari Andrea Dovizioso pada titik yang sama.

Menariknya, performa luar biasa ini dia tunjukkan dalam usia 32 tahun dan dengan kondisi fisik yang tidak seperti dulu. Marquez menunjukkan dirinya berhasil beradaptasi.

Ia mengubah gaya balapnya menyusul cedera lengan kanan parah yang dideritanya pada 2020 di Jerez. Cedera inilah yang mengubah arah kariernya. Kini, ia tak hanya kembali kuat, tetapi juga tampil lebih dewasa dan lengkap sebagai pembalap.

“Saya bertaruh pada diri saya sendiri pada akhir 2023. Saya memilih motor terbaik di grid dan mencoba memahami apakah saya bisa kembali ke level terbaik. Dan saya berhasil. Lima tahun terakhir memang berat, tetapi saya tumbuh sebagai pribadi dan profesional,” ujar Marquez seusai memenangi MotogP Cheska di Sirkuit Brno.

Statistik juga mendukung dominasi Marquez. Rata-rata poin per serinya kini mencapai 31,75 dari maksimal 37, unggul 10 poin per pekan dari pesaing terdekat, Alex Marquez. Tak ada pembalap Ducati sebelumnya yang mampu menang lima kali berturut-turut hingga Marc melakukannya di Brno pekan lalu.

Kini, jarak dengan para rival makin tak terkejar. Dengan Alex Marquez, Marc unggul 120 poin, Pecco Bagnaia (168), serta Marco Bezzecchi (225).

Meski tak ada jaminan di dunia balap, cedera parah seperti yang dialami Mick Doohan pada 1992 bisa datang kapan saja, fakta di lapangan menunjukkan bahwa hanya hal tak terduga yang bisa menggagalkan Marc Marquez.

“Sisa 10 seri lagi. Jarak poinnya besar. Secara realistis, saya hanya bisa kalah jika kehilangan fokus,” ujar Marquez.

Dengan momentum yang ia miliki saat ini, sepertinya hanya nasib buruk yang bisa menghentikan langkahnya menuju gelar juara dunia MotoGP 2025.

Berita Lainnya

Index