(HALOBISNIS) - Perusahaan teknologi raksasa Google kembali melakukan langkah efisiensi dengan menawarkan pembelian saham kepada sejumlah staf di berbagai divisi sebagai bagian dari putaran terbaru pemotongan biaya operasional.
Menurut laporan The Wall Street Journal, tawaran ini berlaku untuk karyawan yang bekerja di divisi pencarian, periklanan, penelitian, dan teknik.
Meskipun Google tidak merinci jumlah karyawan yang terdampak, langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi restrukturisasi internal yang berkelanjutan sejak 2023.
"Awal tahun ini, beberapa tim kami memperkenalkan program pengunduran diri sukarela dengan pesangon bagi karyawan di AS. Sekarang beberapa lagi menawarkan program serupa untuk mendukung fokus kerja ke depan," ujar Courtenay Mencini, juru bicara Google, dikutip dari AP News, Rabu (11/6/2025).
Program Sukarela dan Perubahan Pola Kerja
Langkah ini disebut sebagai program pengunduran diri sukarela yang disertai kompensasi pesangon dan pembelian saham, terutama untuk karyawan yang ingin meninggalkan perusahaan secara sukarela.
Google juga mendorong karyawan jarak jauh yang tinggal dekat kantor untuk kembali bekerja secara hibrida.
"Sejumlah tim meminta karyawan yang bekerja dari jarak jauh untuk kembali ke jadwal kerja hibrida agar kolaborasi langsung lebih sering terjadi," tambah Mencini.
Efisiensi Berkelanjutan sejak 2023
Google pertama kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja massal pada awal 2023, dengan memberhentikan sekitar 12.000 staf. Pemangkasan ini menyusul tren penurunan permintaan layanan digital setelah berakhirnya lonjakan selama pandemi Covid-19.
Langkah terbaru ini menjadi sinyal bahwa Google masih terus menyesuaikan struktur dan strategi bisnisnya demi efisiensi jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi global.