PEKANBARU - Masalah privasi di media sosial bukanlah isu yang baru. Berbagai platform media sosial mengumpulkan data dalam jumlah yang sangat besar. Pertanyaannya, platform mana yang paling buruk dalam menangani privasi pengguna? Sebuah studi terbaru dari Incogni telah mengungkap hal tersebut.
Incogni, sebuah kelompok penelitian privasi, telah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap praktik beberapa platform media sosial dengan menggunakan lima faktor kunci.
Dilansir dari Gizchina, Kamis (26/9/2024), lima faktor utama yang dinilai Incogni adalah pengumpulan dan penyimpanan data, kontrol dan persetujuan pengguna, masalah hukum, transparansi, hingga kemudahan pengguna dalam memahami kebijakan privasi.
Hasil analisis Incogni menunjukkan, Facebook menduduki peringkat terburuk dalam penanganan privasi. Dengan pengumpulan data yang masif, sejarah panjang pelanggaran privasi, serta kontrol privasi yang minim, Facebook menjadi sorotan. Bahkan apabila pengguna memutuskan untuk menghapus akun mereka, data tersebut bisa tetap tersimpan hingga enam bulan lamanya.
Setelah Facebook, platform lain yaitu Facebook Messenger, LinkedIn, Instagram, dan X (dahulu Twitter) juga termasuk dalam daftar platform media sosial dengan penanganan data pengguna yang buruk. Menariknya, dari lima platform teratas tersebut, tiga di antaranya dimiliki oleh Meta.
Urutan keenam hingga 10 berturut-turut adalah TikTok, YouTube, WhatsApp, Twitch, dan Telegram.
Privasi di media sosial memang sesuatu yang semakin sulit dijaga. Cara paling aman untuk melindungi diri adalah dengan tidak menggunakan media sosial sama sekali. Namun, bagi yang tetap ingin terlibat, penting untuk secara rutin memeriksa pengaturan privasi dan menonaktifkan pengumpulan data apabilaa memungkinkan.