PEKANBARU - Apple kembali menegaskan komitmennya terhadap perlindungan privasi pengguna iPhone dengan menyindir Google Chrome dalam video promosi terbaru berjudul Flock. Dalam video yang telah ditonton lebih dari 19 juta kali di YouTube, Apple menyampaikan peringatan tersirat bahwa menggunakan Chrome di iPhone dapat membahayakan privasi, termasuk risiko kebocoran data perbankan.
Video tersebut menggambarkan kamera pengawas yang terus mengikuti aktivitas online pengguna, simbolisasi dari pelacakan pihak ketiga yang umum terjadi di browser seperti Chrome. Sindiran ini muncul tak lama setelah Google memutuskan untuk membatalkan rencana penghapusan cookie pihak ketiga dari perambannya — sebuah teknologi yang digunakan pengiklan untuk melacak dan memprofilkan aktivitas pengguna secara daring.“Walau terlihat tidak berbahaya, cookie seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi kebocoran data, termasuk aktivitas perbankan pengguna yang pakai Chrome di iPhone,” tulis Apple dalam pernyataan yang menyertai promosi tersebut.
Apple menegaskan bahwa Safari — browser bawaan iPhone — menawarkan perlindungan privasi maksimal. Safari secara default memblokir pelacak pihak ketiga dan tidak membagikan data pengguna ke pengiklan atau broker data.
Selain itu, Apple menyoroti bahwa data yang dikumpulkan Chrome seperti riwayat pencarian, situs bank yang dikunjungi, hingga preferensi belanja, bisa dikumpulkan dan diperjualbelikan. Hal ini dinilai sangat berisiko jika sampai jatuh ke tangan pihak tak bertanggung jawab.
Meski Google menyatakan bahwa pengguna tetap dapat mengatur pengaturan privasi secara manual di Chrome, Apple mengkritik pendekatan tersebut.“Privasi tidak seharusnya menjadi fitur tambahan. Ia harus menjadi bagian inti dari pengalaman internet,” tegas Apple.
Privasi Jadi Jualan Utama Apple
Langkah ini sejalan dengan narasi Apple yang dalam beberapa tahun terakhir menjadikan privasi sebagai nilai jual utama produk-produknya. Safari dan ekosistem iOS dikenal dengan kebijakan ketat terhadap pelacakan data, berbeda dengan pendekatan Google yang mengandalkan iklan tertarget sebagai sumber pendapatan utama.
Video promosi Apple ini sekaligus menjadi pengingat bagi pengguna iPhone untuk lebih selektif dalam memilih peramban, terlebih saat mengakses situs-situs sensitif seperti perbankan.