PEKANBARU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf / Kabaparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pencapaian signifikan dari industri fashion dalam menciptakan lapangan kerja dan kontribusi ekspor.
Sektor industri kreatif fashion telah berhasil menciptakan 17persen dari total 25 juta lapangan kerja yang disumbangkan oleh sektor ekonomi kreatif. "Jumlah lapangan kerja yang diciptakan oleh sektor fesyen sudah mencapai 17% dari total 25 juta lapangan kerja yang disumbangkan dari sektor ekonomi kreatif," ujar Sandiaga Salahuddin Uno melalui siaran pers, Jumat 19 Juli 2024.
Selain itu, Sandiaga juga menyoroti kontribusi besar sektor fashion dalam nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia. Pada 2022, sektor fashion mencatat total nilai ekspor sebesar US$16,5 miliar. angka ini menjadikannya penyumbang terbesar di antara sektor-sektor ekonomi kreatif lainnya. "Kontribusi nilai ekspor terbesar di sektor ekonomi kreatif adalah fashion dengan total 16,5 miliar dolar tahun 2022," tambah Sandiaga.
Sandiaga juga mendorong para pelaku ekonomi kreatif untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka. Menurutnya, peningkatan kualitas produk adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan membawa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045. "Mari kita dorong para pelaku ekonomi kreatif untuk fokus pada peningkatan kualitas produk. Saya harap ini akan membawa kesuksesan menuju Indonesia Emas 2045," ujar Sandiaga.
Dengan pencapaian ini, sektor fashion Indonesia tidak hanya menunjukkan potensinya dalam menciptakan lapangan kerja, tetapi juga sebagai kontributor utama dalam perekonomian nasional melalui nilai ekspor yang signifikan. "Pemerintah dan para pelaku usaha diharapkan dapat terus berkolaborasi untuk memperkuat dan mengembangkan industri fashion tanah air," tambah dia.
Kontribusi JF3 untuk Pertumbuhan Industri Fashion
Advisor Jakarta Fashion and Food atau JF3 Thresia Mareta menyampaikan, untuk mendukung pertumbuhan industri mode tanah air, pihaknya terus menyatukan seluruh potensi bangsa, dengan melibatkan ratusan pengrajin, UMKM, desainer muda berbakat dan terkemuka lewat JF3.
Dengan berbagai perkembangannya, JF3 menarik perhatian pengamat mode, influencer, pemerintahan, serta media nasional dan internasional. "JF3 hadir tidak hanya dalam tatanan lokal, namun juga masuk dalam ekosistem industri mode global dengan hadirnya desainer dari Perancis dan Asia Tenggara di runway JF3, serta kolaborasi dengan DRP Paris di JF3 2024," jelas Thresia.
Digelar sejak 2004 silam, jumlah pengunjung JF3 terus meningkat secara signifikan. Pada 2023, tercatat pengunjung JF3 naik sekitar 34% dari 2022. "Pengunjung di tahun 2023 mencapai angka 3,6 juta, meningkat dari 2,7 juta pengunjung di tahun 2022," kata Thresia. Thresia menjelaskan, selama 20 tahun ada sekitar 265 kreator designer yang sudah berkolaborasi dengan JF3. Mereka terdiri dari desainer dan brand fashion.
Tahun 2024 JF3 menghadirkan 2 eksibisi dengan konsep berbeda yakni Niwasana by Fashion Village yang digelar mulai 18 Juli hingga 28 Juli 2024 di Gafoy, Mall Kelapa Gading dan DRP Jakarta yang digelar mulai 26 Juli hingga 4 Agustus 2024 di Summarecon Mall Serpong.
"Setelah mengumpulkan pengalaman selama 20th, kami melihat ada beberapa mata rantai yang belum terkoneksi dalam rangkaian industri fashion Indonesia sehingga menyebabkan industri fashion Indonesia sulit untuk maju. Kedepannya JF3 akan lebih berperan untuk mengisi mata rantai yang terputus ini dengan eksekusi yang nyata," tandas dia.