Pekanbaru - Prosesi fardu kifayah melepas kepergian jenazah H Marwan Ibrahim mantan wakil bupati Pelalawan ke tempat peristirahatan terakhir betul-betul mengharukan. Isak tangis pun pecah, saat pelepasan jenazah dari rumah duka, di Pangkalan Kerinci, Rabu (24/1/2024).
Pantauan CAKAPLAH.com, di lokasi para pelayat sudah mulai ramai memadati kediaman rumah duka sejak pagi. Mayoritas para pelayat dari kalangan ASN di lingkup Pemda Pelalawan. Hal ini mengingat almarhum selain menjabat pososi terakhir wakil bupati juga pernah menjabat sebagai Sekda di Pemda Pelalawan.
Bahkan saat prosesi fardu kifayah, sebagai magnet mempersatukan, mantan bupati, mantan pimpinan DPRD, Sekda dan mantan kepada OPD dilngkup Pemda Pelalawan. Sebut saja, Tengku Azmun Jaafar, HM Harris, bupati H Zukri, wakil bupati H Nasarudin dan banyak lagi yang lainnya.
Isak tangis ini pecah bermula ketika Tengku Kasroen Haroen, mantan Sekda Pelalawan menyampaikan sambutan mewakili keluarga ahlulbait. Begitu mengawali sambutan T Kasroen tak kuasa membendung air matanya, bahkan dirinya sampai menangis terisak-isak.
Singkat kata, selaku keluarga ahlulbait, Kasroen menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Pelalawan jika selama hidup almarhum membuat kesalahan. Namun jika ada kesalahan yang diperbuat almarhum selama hidupnya dan tidak bisa dimaafkan, ia meminta untuk menemui keluarga.
Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat Tengku Azmun mantan bupati Pelalawan di masanya, berterus terang bahwa almarhum merupakan pembantunya, ketika memulai merintis pembangunan Pelalawan.
Sambil terisak-isak dengan air mata terus jatuh mengalir membasah pipinya, T Azmun mengakui bahwa almarhum adalah orang baik. Sumbangan pemikiran almarhum, ikut pencetus pemekaran kabupaten Pelalawan sangat besar sekali.
Azmun juga mengenang, ide dibangunnya Taman makam Pahlawan saat ini merupakan buah pikiran dia. Di makam pahlawan tersebut juga disediakan Spot khusus bagi para pendiri kabupaten Pelalawan yang dinamakan Taman bahagia.
"Akhirnya, ide dan gagasan ini, hari ini almarhum, menempati sebagai tempat peristirahatan terakhir," ucapnya.
Sementara bupati Pelalawan H Zukri Misran atas nama pemerintah daerah, dirinya menyampaikan ucapan duka yang sangat mendalam.
Mengawali sambutannya, bupati H Zukri menyampaikan bahwa setiap kita semua akan bertemu dengan namanya, kematian. Jika ajal datang tak bisa minta ditunda dan tak bisa pula nak dimajukan.
Setiap kemastian pasti dihadapkan dengan peristiwa kesedihan. Setiap perpisahan pasti tak bisa dihindari dengan tangisan, bahwa perpisahan adalah sesuatu yang sangat menyedihkan, tapi itulah semua sudah ditakdirkan oleh Allah, semoga kita semua bisa menghadapinya.
"Tentunya, kita semua sudah mempersiapkan dirinya dengan namanya, kematian. Kita berdoa semua semoga almarhum dijemput oleh Allah, dalam keadaan khusnul qotimah," harap Bupati Zukri.