Aksi Bakar Ban Jelang Trofeo Riau Bermarwah, Suporter: Ini Kekecewaan Kami Kepada Gubernur

Aksi Bakar Ban Jelang Trofeo Riau Bermarwah, Suporter: Ini Kekecewaan Kami Kepada Gubernur

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Aksi bakar ban di Tribun Utara, Stadion Kaharuddin Nasution, jelang pertandingan Trofeo Riau Bermarwah pada Sabtu (30/8/2025) malam, ternyata bentuk kekecewaan suporter terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid. Para suporter menilai bahwa Gubernur Riau hanya janji-janji saja tanpa adanya realisasi.

Hingga akhirnya, turnamen yang mempertandingkan Legend PSPS Pekanbaru, Legend Malaysia dan Singapura tersebut batal dalam sekejap.

"Ini murni kekecewaan kami kepada Gubernur," ujar Kenny, salah seorang supporter PSPS yang ikut dalam aksi tersebut.

Dikatakannya, para pendukung PSPS Pekanbaru pernah bertemu dengan Gubernur Wahid pada Juni lalu. Saat itu, Gubernur Riau berjanji akan menjadi sponsor utama klub kebanggaan Riau ini.

"Namun hingga saat ini tidak ada realisasinya. Hoaks saja," katanya.

Rasa kecewa suporter semakin dalam setelah sebelumnya, pada Mei 2025 Gubernur Riau bertemu dengan pemilik PSPS, Gede Widiade. Ketika itu, Pemerintah Provinsi Riau melalui Gubernur mengumumkan akan siap berkolaborasi membangkitkan kejayaan klub.

Bahkan pernyataan resmi itu sempat menjadi kabar gembira bagi pecinta sepakbola Riau. Akan tetapi selang beberapa bulan, janji kolaborasi itu tak pernah terwujud.

Sementara Pemerintah Provinsi Riau justru mampu menggelar Trofeo Riau Bermarwah yang menurutnya menggunakan biaya miliaran rupiah. Sedangkan PSPS tim dengan sejarah panjang di sepakbola Indonesia, tidak sepeser pun mendapat bantuan nyata.

Ditambah lagi, kekecewaan suporter makin mendalam ketika manajemen klub dirombak dengan masuknya orang-orang titipan. Mereka yang masuk ke manajemen PSPS dinilai tak membantu dan menyingkirkan orang-orang yang membangun PSPS.

Di sisi lain, dirinya juga memastikan aksi bakar ban yang dilakukan di Tribun Utara tidaklah merusak fasilitas inti Stadion.

"Bagi kami suporter, stadion adalah rumah. Dan kami tidak merusak fasilitas inti seperti seperti rumput lapangan. Namun hanya spanduk, baliho dan atribut turnamen jadi sasaran api. Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi. Wajar kalau kecewa," pungkasnya.

Perlu diketahui, Trofeo Riau Bermarwah digelar untuk memperingati HUT ke-68 Provinsi Riau dan HUT ke-80 Republik Indonesia. 

Berita Lainnya

Index