PEKANBARU (HALOBISNIS) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kemahasiswaan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Kamis (28/8/2025).
Aksi ini menuntut Kejari untuk segera mengusut tuntas dugaan skandal korupsi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, saat dipimpin Zulhelmi Arifin.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membentangkan spanduk besar bertuliskan “Bongkar Skandal Korupsi Disperindag Kota Pekanbaru di Bawah Kepemimpinan Zulhelmi Arifin”.
Massa aksi menilai adanya indikasi persekongkolan tidak sehat, mark up anggaran, hingga dugaan penggunaan SPJ fiktif dalam beberapa program strategis Disperindag Pekanbaru.
Menanggapi aksi itu, Kepala Seksi Pidana Khusus (Pinsus) Kejari Pekanbaru Niky Junismero mengapresiasi semangat para mahasiswa yang konsisten mengawal isu korupsi di daerah.
“Pertama, saya selaku Kasi Pidsus Kejari Pekanbaru mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat mahasiswa untuk pemberantasan korupsi di Kota Pekanbaru. Laporan dari teman-teman semua sudah kami terima dan akan kami tindaklanjuti dengan koordinasi serta pendalaman data,” ujar Junismero, Kamis (28/8/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan, Kejari Pekanbaru tetap tegak lurus dalam penanganan tindak pidana korupsi. “Kami mohon dukungan semua pihak, khususnya mahasiswa, agar langkah pemberantasan korupsi bisa berjalan maksimal,” tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan dokumen laporan resmi yang diterima Kejari, terdapat sejumlah temuan dugaan korupsi Disperindag Pekanbaru.
Mulai dari mark up anggaran program pembangunan industri senilai Rp3,8 miliar, pasar murah Rp1,3 miliar, metrologi legal Rp1,5 miliar, hingga dugaan SPJ fiktif pemeliharaan gedung dan musala senilai Rp455 juta.
Aksi mahasiswa ini ditutup dengan penyerahan dokumen laporan investigasi kepada pihak Kejari Pekanbaru. Mereka menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga aparat penegak hukum menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.