(HALOBISNIS) – Harga emas dunia kembali menguat setelah sempat merosot ke level terendah dalam dua pekan. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong minat beli emas, sementara investor menunggu pertemuan antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan para pemimpin Eropa untuk membahas rencana perdamaian dengan Rusia.
Emas spot tercatat naik 0,4% menjadi US$ 3.348,59 per troi ons pada Senin (18/8/2025) pukul 13.09 WIB, setelah sebelumnya mencapai posisi terendah sejak 1 Agustus. Kontrak berjangka emas AS pengiriman Desember juga meningkat 0,4% menjadi US$ 3.394,90.
Dilansir dari Reuters, pertemuan di Gedung Putih yang melibatkan Zelenskiy dan Trump diperkirakan menjadi sorotan pasar. Menurut sumber yang mengetahui dinamika internal Moskow, dalam pembahasan damai di KTT Alaska, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump membicarakan rencana di mana Rusia akan melepas sebagian kecil wilayah pendudukan di Ukraina, sementara Kyiv bersedia menyerahkan sejumlah area di timur yang sulit dikuasai Moskow.
“Kami melihat pergerakan harga yang terbatas ke dua arah menjelang serangkaian pertemuan penting di Gedung Putih pekan ini, dengan kembalinya Zelenskiy ke Washington,” kata Tim Waterer, kepala analis asar KCM Trade.
Selain itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun dari posisi tertinggi dalam lebih dari 2 pekan. Para pelaku pasar juga menantikan simposium tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming.
Survei Reuters menunjukkan sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2025.
Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, umumnya mendapat dukungan dalam situasi suku bunga rendah.
Di pasar logam mulai lainnya, harga perak spot naik tipis 0,1% ke US$ 38,02 per troi ons, platinum naik 0,1% ke US$ 1.336,79, dan paladium menguat 0,1% ke US$ 1.113,52.