BENGKALIS (HALOBISNIS) – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-43 Tingkat Provinsi Riau di Lapangan Pasir Andam Dewi Kabupaten Bengkalis, Sabtu (28/6/2025) berlangsung meriah dan semarak. Tak hanya menampilkan pertunjukan seni tari dan musik tetapi juga memukau ribuan pengunjung dengan penerbangan 100 drone bertuliskan "Bengkalis Bermasa” yang merupakan slogan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Selain tulisan “Bengkalis Bermasa” yang merupakan akronim dari Bermarwah, Maju dan Sejahtera, formasi drone juga membentuk simbol-simbol Islami, seperti mushaf Al-quran terbuka, lafaz "Allah", dan kata “Iqra” sebuah simbol ajakan untuk membaca dan memahami isi Alquranyang ditampilkan dalam bentuk dinamis dan atraktif.
Pertunjukan drone ini menjadi simbol kuat dari semangat dan identitas Kabupaten Bengkalis sebagai tuan rumah yang mengusung konsep “Pesisir Qurani Penuh Pesona”.
Bupati Bengkalis Kasmarni mengatakan bahwa penampilan drone bertema Islami tersebut menjadi bentuk inovasi dalam menyemarakkan syiar Islam sekaligus memperkenalkan wajah baru Bengkalis yang religius, kreatif, dan berkemajuan.
“Kami ingin memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah. Penampilan drone malam ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarat makna dakwah dan kebanggaan terhadap Al-Qur’an. Ini adalah cara kami menyampaikan pesan, bahwa kemajuan teknologi dapat berjalan seiring dengan semangat keislaman dan kearifan lokal,” ujar Kasmarni di hadapan ribuan masyarakat dan kafilah yang hadir.
“Tulisan “Bengkalis Bermasa” yang menghiasi langit tadi adalah pesan bahwa kami siap membangun daerah yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga bermarwah dan religius. MTQ ini bukan sekadar lomba, tapi juga momen untuk membumikan nilai-nilai Qurani di tengah masyarakat,” tambahnya.
Perhelatan MTQ ke-43 Provinsi Riau ini akan berlangsung hingga 5 Juli 2025 dengan berbagai cabang lomba, mulai dari Tilawah, Hifzh, Fahmil, hingga Syarhil Qur’an.
Kabupaten Bengkalis menargetkan tak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga sukses dalam prestasi dan penyelenggaraan yang membanggakan.
Sementara Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, mengatakan penyelenggaraan MTQ ini menjadi ajang penguat jati diri budaya Melayu yang kental dengan nilai-nilai Islami.
Abdul Wahid menilai MTQ bukan semata-mata ajang lomba membaca dan menghafal Alquran akan tetapi lebih dari itu ia mejadi simbol syiar agama dan memiliki multiplier effeck bagi masyarakat.
"MTQ ini tidak sekadar gelanggang lomba suara dan hafalan. Ini adalah tanda cinta umat Melayu kepada Alquran, sekaligus wujud dakwah, syiar, dan semangat membumikan nilai-nilai ilahi ke dalam denyut kehidupan kita sehari-hari," katanya.
Dijelaskan, budaya Melayu sangat berhubungan erat dengan ajaran Islam. Oleh karena itulah, perlombaan ini semakin memperkuat pemahaman bagi umat, terkhususnya generasi muda.
"Sejak dahulu, Melayu tidak terpisah dari Islam. Jiwa Melayu sangat menyambut Alquran dengan takzim dan kasih. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi bimbingan kita untuk berintegrasi," jelasnya.
Selain menjadi ajang religius, Gubri Abdul Wahid menyoroti manfaat lain yang juga tak kalah penting, seperti pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, MTQ tingkat provinsi dapat memberikan efek bermanfaat untuk daerah.
Gubernur Wahid juga memberikan pesan khusus kepada dewan hakim agar berlaku objektif dan adil dalam menilai peserta. Ia berharap MTQ ke-43 ini dapat menjadi ajang melahirkan generasi qurani yang berakhlak mulia dan membawa Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.
“Selamat bermusabaqah kepada seluruh kafilah. Tampilkan yang terbaik, niatkan sebagai ibadah, dan jadikan MTQ ini momentum untuk semakin mencintai Alquran,” pungkasnya.