PEKANBARU - Libur panjang Lebaran 2025 segera berakhir. Bagi sebagian orang, kembali ke rutinitas harian setelah masa libur sering kali disertai rasa sedih, tidak bersemangat, hingga cemas. Kondisi ini dikenal dengan istilah "Post-Holiday Blues", dan menurut para ahli, hal tersebut sangat wajar terjadi.
Psikolog dan pendiri Ohana Space, Veronica Adesla, MPsi, menjelaskan bahwa post-holiday blues muncul akibat ketidaksiapan mental untuk kembali menjalani rutinitas setelah momen menyenangkan selama libur.
"Itu kan ibaratnya kayak berpisah dari momen-momen menyenangkan. Terlepas dari beban pekerjaan, rutinitas, bahkan tekanan-tekanan sehari-hari," jelas Veronica.
Menurutnya, ketika masa liburan berakhir, ada semacam penolakan batin untuk kembali ke kenyataan. "Hati dan pikiran belum siap," ujarnya.
Tanda-tanda seseorang mengalami post-holiday blues antara lain:
Gelisah
Tidak bersemangat
Mudah marah
Moody
Susah tidur
Cemas, termasuk soal keuangan
Bahkan bisa memicu stres dan gejala depresi ringan
Kabar baiknya, gejala ini bersifat sementara dan bisa diredakan dengan beberapa langkah.
Veronica menyarankan agar seseorang memberi waktu transisi sebelum kembali bekerja penuh. “Baiknya 1-2 hari sebelum masuk kerja sudah kembali ke rumah untuk menyiapkan mental dan membereskan urusan pribadi,” katanya.
Selain itu, kegiatan ringan seperti kumpul bersama rekan kerja juga bisa membantu. “Hari pertama masuk kerja, coba makan bareng, ngobrol santai, tukar cerita soal liburan. Itu bisa bantu mengurangi beban psikologis,” tambahnya.
Post-holiday blues memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dengan pendekatan yang tepat, transisi dari liburan ke rutinitas bisa dilakukan dengan lebih nyaman dan sehat secara mental.