Joe Biden Kehilangan Akses Intelijen dan Keamanan karena Dendam Donald Trump

Joe Biden Kehilangan Akses Intelijen dan Keamanan karena Dendam Donald Trump

PEKANBARU - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mencabut akses intelijen dan keamanan mantan presiden Joe Biden. Langkah ini diyakini sebagai bentuk balas dendam politik, mengingat Biden sebelumnya melakukan hal yang sama kepada Trump pada 2021.

"Tidak ada alasan bagi Joe Biden untuk tetap mendapatkan informasi rahasia," tulis Trump di platform Truth Social pada Sabtu (8/2/2025). Ia bahkan menambahkan pernyataan khasnya, “JOE, YOU’RE FIRED!”, mengutip slogan terkenalnya dari acara The Apprentice.

Keputusan ini meniru langkah Biden pada 2021, ketika ia melarang Trump menerima briefing intelijen dengan alasan tidak dapat dipercaya dan berpotensi membocorkan informasi penting. Kini, Trump berbalik menyerang, menyebut Biden juga tidak layak mendapat akses rahasia karena hasil penyelidikan Departemen Kehakiman menemukan bahwa Biden memiliki ingatan buruk dan pernah lalai dalam menyimpan dokumen rahasia.

"Biden bahkan tidak bisa mengingat kapan putranya, Beau, meninggal atau kapan dia menjadi Wakil Presiden. Orang seperti itu tidak boleh mendapat informasi sensitif!" kilah Trump.

Tidak hanya Biden, Trump juga mencabut akses keamanan lebih dari 50 mantan pejabat yang dianggapnya berseberangan dengan kebijakannya. Di antaranya adalah Jenderal Mark Milley, mantan pemimpin militer AS yang kerap mengkritiknya, serta Anthony Fauci, mantan penasihat medis Gedung Putih yang memimpin penanganan Covid-19.

Selain itu, Trump juga mencabut akses keamanan dua mantan Direktur CIA yang sebelumnya menyebut skandal laptop Hunter Biden sebagai hoaks. Mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, yang sebelumnya mendapat perlindungan keamanan, juga terkena dampaknya.

Menurut Trump, tidak semua pejabat bisa mendapatkan perlindungan seumur hidup, terutama mereka yang menurutnya sudah tidak lagi memiliki relevansi dengan kebijakan pemerintahannya.

Hingga saat ini, Joe Biden belum memberikan respons resmi terkait pencabutan akses intelijen dan keamanannya. Hanya saja keputusan Trump ini semakin memperlihatkan persaingan panas antara kedua pemimpin, sekaligus menegaskan kebijakan "bersih-bersih" dari lawan politiknya sejak kembali ke Gedung Putih

Berita Lainnya

Index