PEKANBARU - Tahun Baru China atau Imlek pada 2025 jatuh pada Rabu (29/1/2025). Salah satu tradisi yang paling ikonik dalam perayaan ini adalah pemberian angpau merah, yaitu amplop berisi uang. Bagimana sejarah dan makna angpau berwarna merah dalam tradisi Imlek?
Tradisi ini bukan sekadar memberi hadiah, tetapi juga memiliki makna mendalam yang erat kaitannya dengan harapan dan keberuntungan untuk tahun yang baru. Berikut ini sejarah dan makna angpau berwarna merah, yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (22/1/2025).
Asal-usul dan Filosofi Angpau
Kata "angpau" berasal dari istilah China 紅包 (hóngbao) yang berarti "amplop merah". Dalam bahasa Hokkien, istilah ini dikenal sebagai "ang pow". Seiring waktu, masyarakat Tionghoa di Indonesia mulai mengadopsi dan menyebutnya sebagai angpau.
Angpau merah melambangkan keberuntungan dan kemakmuran, yang terwujud melalui warna merah yang dianggap membawa energi positif dalam budaya China dan Asia Timur lainnya. Meskipun uang di dalam angpau memiliki nilai, makna utamanya terletak pada amplop merah itu sendiri sebagai simbol harapan baik.
Legenda Awal Tradisi Angpau
Tradisi angpau bermula dari salah satu legenda tertua dalam sejarah Imlek. Dikisahkan pada malam Tahun Baru Imlek, makhluk jahat bernama Sui sering muncul dan mengganggu anak-anak saat mereka tidur. Untuk melindungi anak-anak mereka, para orang tua mencoba menjaga mereka tetap terjaga sepanjang malam.
Suatu ketika, seorang anak diberi delapan koin untuk dimainkan agar tidak mengantuk. Namun, dia akhirnya tertidur dengan koin-koin tersebut diletakkan di atas bantalnya. Ketika Sui muncul, koin-koin itu berubah menjadi delapan dewa yang mengeluarkan cahaya terang dan mengusir makhluk jahat tersebut.
Sejak saat itu, pemberian uang dalam angpao merah dikenal sebagai “ya sui qian” yang berarti "uang pengusir roh jahat". Tradisi ini kemudian berkembang menjadi hadiah keberuntungan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak-anak saat Tahun Baru Imlek.
Etika dan Kepercayaan dalam Pemberian Angpau
Angpau biasanya diberikan kepada keluarga, kerabat, teman, hingga kolega. Dalam pemberiannya, terdapat beberapa aturan yang dihormati seperti berikut ini.
- Jumlah uang
Jumlah uang dalam angpau sebaiknya tidak mengandung angka "4", karena pengucapan angka ini dalam bahasa Mandarin terdengar seperti kata "kematian". Sebaliknya, angka "8" dianggap membawa keberuntungan karena melambangkan kelimpahan dan kemakmuran.
- Cara memberikan dan menerima
Secara tradisional, anak-anak berlutut untuk menerima angpau dari orang yang lebih tua. Amplop merah selalu diberikan dan diterima dengan kedua tangan sebagai tanda penghormatan. Selain itu, angpau tidak boleh dibuka di depan pemberi, untuk menjaga kesopanan dan menghormati tradisi.
Itulah sejarah dan makna angpau berwarna merah dalam tradisi Imlek. Pemberian angpau bukan sekadar ritual, melainkan wujud dari doa dan harapan untuk kebahagiaan, keberuntungan, dan kesejahteraan di tahun baru. Warna merah amplop serta uang yang tersimpan di dalamnya menjadi simbol kehangatan dan keharmonisan dalam hubungan keluarga dan masyarakat.