PEKANBARU - Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, meletus pada Ahad (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB kemarin.
Meletusnya gunungapi berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Berdasarkan data yang diterima, setidaknya ada 75 pendaki yang berada di atas saat bencana alam tersebut terjadi. Dimana saat ini sebanyak 40 pendaki dinyatakan sudah turun, dan 26 pendaki diduga belum turun.
Dari 75 pendaki terakhir, sedikitnya ada 29 orang merupakan asal Provinsi Riau. Kemudian dari jumlah tersebut ada sekitar 6 pendaki asal Riau yang masih belum turun.
Terkait kejadian tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak BPBD Sumatera Barat (Sumbar) untuk memastikan kondisi pendaki asal Riau.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Sumbar terkait kejadian ini. Dari data korban erupsi Gunung Marapi Sumbar, terdapat 29 pendaki asal Riau," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Riau, M Edy Afrizal melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Rozita, Senin (4/12/2023).
Rozita mengatakan, dari puluhan pendaki asal Provinsi Riau sampai saat ini terdapat 6 orang masih diatas atau dinyatakan belum turun. Sedangkan satu pendaki asal Riau dilarikan ke rumah sakit Padang Panjang.
"Ada 6 pendaki asal Riau yang belum turun, dan satu orang dilarikan ke rumah sakit Padang Panjang. Kita akan terus koordinasi terkait perkembangan terkini 6 pendaki Riau yang belum turun," ujarnya.
"Mari kita doakan agar 6 pendaki asal Riau yang masih diatas dapat turun dengan selamat, dan tidak terjadi sesuatu apapun," pungkasnya.