PEKANBARU - Cabai atau paprika merupakan sayuran yang kaya akan vitamin C, serta mengandung potassium dan fitonutrien yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan. Namun, sebagian menyebut penderita diabetes cukup rentan apabila mengonsumsi makanan berbahan dasar cabai atau paprika.
Selain memberikan variasi pada hidangan, cabai yang berbentuk bubuk juga dapat meningkatkan cita rasa makanan tanpa perlu menambah garam. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa aktif dalam kari dan cabai memiliki manfaat kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes.
Terdapat berbagai jenis cabai dengan variasi ukuran, warna, dan rasa, seperti cayenne, habanero, chipotle, jalapeño, anaheim, dan ancho, yang mudah ditemukan di supermarket.
Kemudian Cabai yang dihaluskan dapat menghasilkan bubuk cabai, bubuk cabai rawit, dan paprika. Senyawa aktif dalam cabai, yaitu capsaicin, diketahui mampu mengatur kadar glukosa dalam darah. Penelitian menunjukkan, kadar glukosa lebih rendah pada individu yang mengonsumsi cabai rawit.
Lebih jauh, kadar insulin yang lebih rendah juga tercatat pada kelompok yang mengonsumsi cabai rawit. Hal ini menunjukkan, cabai dapat meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin sehingga lebih sedikit insulin diperlukan untuk memindahkan glukosa ke dalam sel.
Meningkatkan Metabolisme
Capsaicin, yaitu senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai, dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam membakar lemak dan energi.
Beberapa peneliti percaya, ini dapat membantu menurunkan berat badan melalui peningkatan mekanisme pembakaran lemak, berperan dalam metabolisme yang lebih efisien.
Mengendalikan Nafsu Makan
Cabai dan rempah-rempah lainnya dapat memengaruhi nafsu makan. Penelitian menunjukkan, capsaicin berfungsi di hipotalamus, bagian otak yang mengatur rasa lapar dan kenyang.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Dengan membantu memecah lemak dalam makanan, rempah-rempah dapat berkontribusi pada kesehatan jantung. Peneliti mencatat, makanan pedas dapat mengurangi risiko penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.
Studi dari Universitas Vermont menunjukkan, orang yang rutin mengonsumsi cabai memiliki risiko kematian yang lebih rendah sebesar 13%.
Meningkatkan Mikrobioma Usus
Kandungan capsaicin dalam cabai juga baik untuk mikrobioma di saluran pencernaan.
Mikrobioma merupakan komunitas bakteri dan mikroba yang penting bagi fungsi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Capsaicin dapat merangsang pertumbuhan flora usus yang sehat dan memberikan efek positif pada pencernaan.
Mengurangi Peradangan
Hidangan pedas dapat membantu mengurangi peradangan. Diklaim terdapat bukti capsaicin dapat melawan peradangan tingkat rendah di usus, yang sering dikaitkan dengan obesitas.
Selain itu, krim yang mengandung capsaicin, tersedia bebas di pasaran, dapat membantu meredakan nyeri akibat arthritis dan fibromyalgia.