Hari Batik Nasional, Ternyata Indonesia Juga Mengimpor Batik Hampir Rp 2 T

Hari Batik Nasional, Ternyata Indonesia Juga Mengimpor Batik Hampir Rp 2 T

PEKANBARU - Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober sejak tahun 2009, sebagai bentuk penghormatan terhadap batik yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada tahun 2009. Namun, di balik kebanggaan tersebut, Indonesia juga menjadi negara pengimpor batik dalam jumlah yang cukup signifikan.

Menurut data Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Kementerian Perdagangan, sejak tahun 2018 hingga 2023, Tiongkok, India, Hong Kong, Bangladesh, dan Vietnam tercatat sebagai pemasok utama batik impor ke Indonesia. Nilai impor batik Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun 2018 hingga mencapai puncaknya pada 2022 dengan total US$ 126,61 juta (Rp 1,93 triliun).

Namun, pada periode Januari hingga November 2023, impor batik Indonesia mengalami penurunan sebesar 15,69% (YoY) menjadi US$ 89,05 juta. Meski begitu, Tiongkok tetap menjadi negara pemasok utama, meskipun pangsanya menurun dari 60,67% pada 2018 menjadi 39,65% pada 2023. Sebaliknya, peran Bangladesh sebagai pemasok batik impor justru meningkat dari 2,90% pada 2018 menjadi 6,19% pada 2023.

Batik yang paling banyak diimpor Indonesia pada 2023 terdiri dari:

  1. Kain katun:  US$33,85 juta (38%)
  2. Kemeja pria: US$16,48 juta (19%)
  3. Kain wol: US$13,80 juta (15%)
  4. Setelan, jas, dan gaun wanita: US$12,76 juta (14%)
  5. Blus wanita: US$7,27 juta (8%)
  6. Pakaian jadi lainnya: US$1,62 juta (2%)

Selain sebagai pengimpor, Indonesia juga berperan sebagai eksportir batik ke berbagai negara. Ekspor batik Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2020 hingga mencapai puncaknya pada 2022 dengan nilai US$ 744,79 juta. Namun, pada periode Januari hingga November 2023, ekspor batik mengalami penurunan sebesar 13,51% year-on-year (yoy) menjadi US$ 590,91 juta.

Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Australia, dan Belanda menjadi pasar utama ekspor batik Indonesia. Sejak 2018, Amerika Serikat selalu menjadi tujuan utama dengan pangsa lebih dari 50%. Pada 2023, ekspor batik ke Amerika Serikat tercatat mencapai US$ 326,57 juta, atau 53,63% dari total ekspor batik Indonesia.

Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Renny Yanita baru-baru ini mengatakan batik juga memberikan kontribusi signifikan melalui penyerapan 200.000 tenaga kerja.

Berita Lainnya

Index