PEKANBARU - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Mustafa menyatakan jika Dewan Keamanan PBB telah mengambil kebijakan yang salah terkait dengan Israel.
Mustafa menyebut jika Dewan Keamanan PBB bersalah akibat standar ganda yang digunakannya. Dia menyebut hal ini merupakan hal yang tidak manusiawi.
Mustafa mengungkapkan hal tersebut saat berbicara di depan Dewan Keamanan PBB, Jumat (27/9/2024) waktu setempat. Dia menyatakan, agresi Israel di Gaza yang merupakan genosida telah berlangsung lebih dari setahun.
Dia menegaskan, standar ganda yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB berlangsung lebih dari setahun ini memakan banyak korban jiwa dari berbagai kalangan.
Para korban, kata dia, merupakan anak-anak, perempuan, lansia, dokter dan tenaga kesehatan, wartawan, guru hingga para tenaga kemanusiaan.
"Mereka tanpa perlindungan apapun, tanpa dukungan apapun (mereka dibunuh). Seolah-olah mereka bukan manusia," ucap Mustafa, dilansir dari Antara.
Dia melanjutkan, dirinya menyambangi markas PBB agar para anggota lembaga dunia untuk menggugah rasa solidaritas dengan rakyat Palestina.
"Kami melihat pembantaian yang dilakukan Israel belum berakhir. Sementara Dewan Keamanan PBB hingga sekarang ini tidak juga menghentikan agresi Israel. Tidak mengambil sikap untuk memberikan tekanan kepada Israel agar segera mengakhiri perang," ungkap Mustafa.
"Israel telah meluluhlantakan Gaza. Mereka telah menyerbu kota-kota di Tepi Barat. Mereka menyerang warga Palestina yang tidak bersenjata. Dan kini kita lihat Israel menembaki warga Lebanon. Mereka telah melanggar kedaulatan Lebanon," ucap dia.