AS Tingkatkan Seruan Agar Israel dan Palestina Redakan Ketegangan

AS Tingkatkan Seruan Agar Israel dan Palestina Redakan Ketegangan

JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, pada Senin (27/2), meningkatkan seruannya kepada Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan di tengah gelombang kekerasan, yang mencakup penembakan dan pembunuhan terhadap seorang pengendara Israel oleh seorang pria Palestina bersenjata di jalan raya Tepi Barat.

Insiden itu terjadi sehari setelah dua warga Israel dibunuh oleh seorang pria Palestina di tempat lain di Tepi Barat. Sebagai tanggapan, pemukim Israel mengamuk di desa Palestina sebagai bagian dalam aksi balas dendam.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, "Kami mengutuk pembunuhan terhadap dua bersaudara Israel di dekat Nablus dan pembunuhan hari ini terhadap seorang warga Israel di dekat Jericho, yang kami pahami juga adalah warga negara Amerika Serikat. Kami juga mengutuk kekerasan tanpa pandang bulu yang meluas oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina setelah pembunuhan itu."

Pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada Senin, dikecam karena gagal memulihkan ketenangan, dan dalam beberapa kasus, tampaknya mengirim pesan yang berbeda tentang kekerasan Israel terhadap warga Palestina. Tentara juga dikritik karena lamban merespons amukan yang terjadi pada Minggu malam.

Sementara kekerasan berkecamuk di Tepi Barat, di Yordania, Minggu, Amerika Serikat mempertemukan pejabat-pejabat Israel dan Palestina untuk menyusun rencana deeskalasi atas konflik semacam itu.

"Orang-orang Israel setuju untuk tidak membahas pemukiman baru setidaknya selama empat bulan, tidak membahas otorisasi pos-pos baru setidaknya enam bulan," kata Price. "Sama seperti kami mengharapkan warga Palestina memenuhi komitmen mereka, kami mengharapkan Israel melakukan hal yang sama," kata Price. ***

Berita Lainnya

Index