Harga Emas Melonjak hingga Hampir Dekati Rekor Tertinggi

Harga Emas Melonjak hingga Hampir Dekati Rekor Tertinggi

PEKANBARU - Harga emas naik pada perdagangan Senin (26/8/2024), hingga hampir mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini terjadi di tengah menguatnya harapan pemangkasan suku bunga pada September mendatang dan dukungan permintaan aset aman akibat risiko geopolitik di Timur Tengah.

Melansir Reuters, Selasa (27/8/2024), harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 2.518,47 per ons, hanya tertinggal sedikit di bawah rekor tertinggi US$ 2.531,6 yang dicapai minggu lalu. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0,3% menjadi US$ 2.555,2.

Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals Peter A Grant mengatakan, sinyal dovish dari pidato Ketua The Fed Jerome Powell, serta minat terhadap aset aman dan risiko geopolitik di Timur Tengah mendorong kenaikan harga emas.

Ia juga menyebutkan bahwa Hizbullah telah meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel pada Minggu (25/8/2024). "Target jangka pendek untuk harga emas di US$ 2.539,77, dan target kedua di US$ 2.597,15," kata Grant.

Pada Jumat (23/8/2024), Powell mendukung dimulainya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat, dengan mengatakan bahwa penurunan lebih lanjut di pasar tenaga kerja akan berdampak negatif.

Para pelaku pasar telah sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga pada bulan depan, dengan peluang 69,5% untuk pemotongan sebesar 25 basis poin (bp) dan 30,5% untuk pemangkasan 50 bp.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

"Ada kemungkinan bahwa permintaan dari China akan kembali, tetapi meskipun tidak, permintaan dari bank sentral tetap cukup kuat sepanjang tahun ini terlepas dari harga dan ini akan terus berlanjut," pungkas Grant.

Berita Lainnya

Index