PEKANBARU - Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto kaji bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) gratis bagi mahasiswa di Provinsi Riau.
Pasalnya, persoalan UKT yang dinilai memberatkan mahasiswa menjadi perhatian khusus bagi Pj Gubri. Bantuan tersebut bukan tidak mungkin bisa diwujudkan, jika pemerintah daerah memiliki keinginan kuat meringankan beban masyarakat Riau.
Hal itu sudah dibuktikan oleh Pemprov Riau memberikan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) Afirmasi ke sekolah SMA/SMK swasta bagi siswa kurang mampu.
Kedepan, Pj Gubri ingin mewujudkan uang kuliah gratis bagian mahasiswa di Riau. Namun tentunya hal itu bisa diwujudkan dengan kajian mendalam dan kemampuan anggaran pemerintah yang mencukupi.
Namun Pj Gubri optimis kuliah gratis bisa diwujudkan dengan Participating Interest (PI) 10 Persen dari pengelolaan ladang minyak di Provinsi Riau.
"Perlu saya sampaikan saat ini produksi minyak dan gas (Migas) Riau mencapai 180 ribu barel perhari, dan Pak Presiden sudah menergetkan tahun 2030 produksi minyak bisa mencapai 1 juta barel perhari," kata Pj Gubri saat menghadiri Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBMB) UR tahun 2024, Selasa (6/8/2024) di Open Space UR.
"Dengan produksi minyak 180 ribu barel perhari, kita Provinsi Riau bisa mendapat PI sebesar Rp3,5 triliun. Kalau 1 juta barel perhari, berapa kita kira-kira mendapatkan PI. Kita Riau ini bisa seperti Brunei Darussalam, kaya Riau ini, tinggal bagaimana kita mengelolanya," sambungnya.
Untuk mewujudkan itu, lanjut SF Hariyanto, pihaknya saat ini tengah membantu pembebasan lahan untuk ladang migas di Rantau Bais, Rokan Hilir seluas 500 hektare.
"Itu untuk membuat sumur-sumur minyak baru. Alhamdulillah saat ini sudah ada 750 sumur minyak, dan saya yakin dengan teknologi dan sumber daya yang digunakan PT Pertamina Hulu Rokan kita bisa mewujudkan target 1 juta baret itu," ujarnya.
Jika produksi minyak 1 juta barel perhari tersebut bisa diwujudkan, Pj Gubri menyatakan, maka peta kemampuan keuangan Pemprov Riau akan sangat besar. Dengan begitu, kampus di Riau kedepan tidak perlu lagi bicara soal UKT yang dibebankan ke mahasiswa.
"Kalau itu terwujud, maka dengan uang Pemprov Riau itu sudah cukup untuk membiayai uang kuliah mahasiswa di Riau. Anak-anak Riau kuliah kedepa n gratis semua. Maka kita berdoa, sebelum terget 2030 itu sudah gratis uang kuliah mahasiswa di negeri maupun swasta,” ucapnya.
"Kalau tercapai produksi minyak 1 juta barel perhari itu, InsyaAllah saya janji untuk menggratiskan uang kuliah. Sehingga tidak ada lagi persoalan UKT yang demo-demo lagi. Dan itu secara berlahan sudah kami terapkan di sekolah swasta, dimana anak-anak kurang mampu yang tidur tertampung di sekolah negeri itu bisa sekolah di swasta gratis," imbuhnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau juga telah menyiapkan alokasi dana Rp97,9 miliar untuk bantuan beasiswa. Itu terdiri dari bantuan beasiswa bidikmisi bakti negeri, beasiswa prestasi dan bantuan sosial pendidikan. Khusus untuk Universitas Riau tahun 2024 dialokasikan Rp14,8 miliar untuk 1.104 mahasiswa dan mahasiswi.
"Intinya kita ingin mahasiswa mendapat kesempatan memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Ini penting karena generasi muda inilah yang akan menjadi penerus bangsa dan untuk kemajuan daerah," urai SF Hariyanto disambut tepuk tangan ribuan mahasiswa di acara tersebut.