PEKANBARU - Insiden penembakan pada Donald Trump yang merupakan mantan presiden Amerika Serikat (AS) yang juga menjadi calon presiden di negara adidaya tersebut ramai dibicarakan publik seluruh dunia. Dalam insiden tersebut, terdapat dua lembaga yang disorot oleh media.
Keduanya merupakan lembaga keamanan dan pertahanan nasional AS, yaitu Dinas Rahasia (Secret Service) dan Federal Bureau of Investigation (FBI).
Kedua lembaga inilah yang melindungi Trump dan mencari tahu informasi terkait pelaku penembakan. Lantas, apa yang membedakan Secret Service dan FBI? Berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Secret Service dan FBI
The United States Secret Service (USSS) merupakan lembaga yang berdiri di bawah departemen keamanan dalam negeri. Secret Service didirikan pada 5 Juli 1865 oleh Allan Pinkerton, seorang detektif dan mata-mata Amerika Serikat.
Pada awal didirikan, tugas Secret Service adalah mengatasi permasalahan keuangan khususnya pemalsuan mata uang AS. Namun, Secret Service diberikan tugas tambahan untuk melindungi kepala negara, baik yang sedang bertugas maupun yang sudah purnatugas. Oleh karena itu, banyak publik yang menanggap Secret Service lalai dalam tugasnya melindungi Donald Trump.
Sementara, FBI didirikan pada 26 Juli 1908 oleh Charles Joseph Bonaparte, seorang pengacara dan aktivis asal AS. FBI merupakan badan investigasi utama di bawah Kementerian Kehakiman Amerika Serikat. Lembaga ini bersifat intelijen dan memiliki kewenangan sangat luas melebih semua lembaga keamanan di negara tersebut.
Pemimpin Secret Service dan FBI
Secret Service pada periode ini dipimpin oleh seorang wanita bernama Kimberly Cheatle. Berbagai lembaga meminta Cheatle untuk mundur dari jabatannya, tetapi dirinya tetap bertahan. Cheatle di Secret Service adalah sebagai seorang direktur.
Sementara itu, FBI dipimpin oleh seorang direktur bernama Christopher Wray. Wray merupakan seorang yang juga berasal dari Partai Republik. Bahkan, Wray langsung terjun untuk memimpin pemeriksaan kasus penembakan ini.
Tugas Secret Service
Secret Service memiliki dua misi utama, yaitu melindungi pemimpin negara. Dalam melindungi pemimpin negara, yang dimaksud adalah presiden, wakil presiden, keluarga dekat, calon presiden dan calon wakil presiden selama 120 hari sejak resmi mendaftar, serta pemimpin negara yang melakukan kunjungan ke Amerika Serikat.
Tugas kedua adalah menjaga keuangan AS, termasuk keuangan siber. Pada awalnya lembaga ini mengatasi permasalahan pemalsuan uang. Kemudian berkembang menjadi penipuan kartu kredit, kejahatan kekayaan intelektual, dan operasi pembiayaan gelap.
Tugas FBI
Federasi keamanan ini memiliki tugas pertahanan yang banyak. Namun, tugas utamanya adalah menyelidiki kejahatan tertentu yang ditugaskan pada lembaga. Federasi tersebut mengumpulkan bukti berupa sidik jari, pemeriksaan laboratorium, dan lainnya untuk kemudian membantu lembaga lain menyelesaikan permasalahan.
FBI juga bertugas untuk menginvetigasi dan menganalisis untuk mencari tahu dan membasmi kemungkinan serangan yang akan dihadapi Amerika Serikat. Personel FBI tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi ada juga yang di luar negeri, menjadikannya punya otoritas penyelidikan sangat luas.