PEKANBARU - Pembantaian Israel di zona aman Al-Mawasi, jalur Gaza, telah menewaskan setidaknya 90 warga sipil. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menegaskan, separuh di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Meski demikian, penjajah zionis Israel mengungkapkan, mereka mengincar pimpinan Hamas. Aljazirah melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, belum dapat dipastikan apakah komandan militer senior Hamas Mohammed Deif, yang menjadi target serangan, tewas. Namun, ia mengatakan bahwa percobaan pembunuhan tersebut menguntungkan Israel.
Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan masih banyak korban yang hilang di bawah reruntuhan setelah pasukan Israel menyerang kamp al-Mawasi di Gaza selatan. Selain menewaskan puluhan warga sipil, serangan tersebut melukai lebih dari 300 orang.
Pengeboman tersebut terjadi ketika pasukan Israel juga menyerang sebuah masjid yang hancur di kamp pengungsi al-Shati di utara Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk para jamaah.
Sedikitnya 38.443 orang telah terbunuh dan 88.481 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober lalu diperkirakan mencapai 1.139 orang, dan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
Serangan Israel yang terus berlanjut terhadap warga sipil di jalur Gaza mempersulit upaya para mediator menuju kesepakatan gencatan senjata, kata Kementerian Luar Negeri Mesir, Sabtu (13/7/2024).
Sebelumnya pada hari yang sama, pasukan Israel melakukan serangan tepat di daerah Al Mawasi dekat kota Khan Yunis di Gaza, menewaskan lebih dari 90 orang dan melukai hampir 300 lainnya, berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza kepada Republika. "Mesir menekankan bahwa pelanggaran yang terus berlanjut terhadap warga Palestina ini sangat mempersulit upaya yang dilakukan untuk mencapai deeskalasi dan gencatan senjata," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kairo "mengutuk keras" serangan Israel di Al Mawasi dan mendesak Israel untuk "berhenti mengabaikan kehidupan warga sipil."
Pada 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer.Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan tersebut.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 38.400 orang sejak Oktober 2023, sementara 88.400 orang lainnya terluka, menurut perkiraan kementerian kesehatan wilayah kantong Palestina tersebut.**