PEKANBARU - Sebanyak 29 pelabuhan milik PT Pelindo (Persero) akan menerapkan sistem gerbang otomatis (auto gate) hingga akhir 2024, meningkat dari 13 pelabuhan yang sudah menerapkan pada 2023.
Selain sebagai standardisasi operasi pelabuhan, penerapan gerbang otomatis ini untuk mewujudkan pelabuhan bebas pungutan liar (pungli).
“Dengan gerbang otomatis, pembayaran yang tadinya secara tunai diubah menjadi non-tunai,” kata Direktur Pengelola PT Pelindo (Persero) Putut Sri Muljanto, dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (4/7/2024).
Putut menyatakan penerapan gerbang otomatis ini dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan volume lalu lintas kendaraan di pelabuhan yang akan menggunakan sistem autogate tersebut. “Kami melihat evaluasi penerapan autogate di pelabuhan-pelabuhan sebelumnya sebagai contoh praktik terbaik,” ujar Putut.
Ia menjelaskan dari 29 pelabuhan yang akan menerapkan gerbang otomatis, empat pelabuhan berada di regional 1, yaitu Sibolga, Tanjung Balai Asahan, Gunung Sitoli, dan Lhokseumawe. Selanjutnya, tiga pelabuhan di regional 2 adalah Bengkulu, Cirebon, dan Palembang.
Kemudian, ada 14 pelabuhan di regional 3, yakni Pelabuhan Tanjung Intan (Cilacap), Waingapu (Sumba), Tanjung Tembaga (Probolinggo), Bima, Maumere (Flores), Kalabahi, Ende-Ippi, Kotabaru, Batulicin, Labuan Bajo, Sampit, Tegal, Tanjung Wangi, dan Kalianget.
Sementara itu, delapan pelabuhan lainnya di regional 4 adalah Jayapura, Biak, Manokwari, Merauke, Fakfak, Pantoloan, Tolitoli, dan Gorontalo.
Pada 2023, Pelindo telah menerapkan auto gate di 13 pelabuhan di Indonesia. Sebelumnya, lima pelabuhan sudah menerapkan sistem pembayaran nontunai, yaitu Tanjung Pandan, Banten, Banjarmasin, Sunda Kelapa, dan Gresik, serta 12 pelabuhan yang mayoirtas di Indonesia Timur.