PEKANBARU - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Tanah Karo, Sumatera Utara, mulai menemukan titik terang penyebab kebakaran rumah seorang wartawan lokal yang menewaskan Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarga lainnya yang terjadi pada Kamis (27/6/2024) lalu.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) yang bekerja sama dengan penyidik Satreskrim Polres Tanah Karo memastikan kobaran api pertama membesar dari dalam rumah korban.
Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan mengatakan, Satreskrim Polres Tanah Karo melakukan serangkaian penyelidikan mulai dari olah TKP dan pemeriksaan saksi yang pertama kali melihat kebakaran terjadi.
Selain itu, Satreskrim Polres Tanah Karo juga bekerja sama dengan Polda Sumatera Utara menurunkan tim Laboratorium Forensik dan Identifikasi di lokasi kebakaran. "Sampai dengan malam ini kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 16 orang saksi dan saksi kunci ada lima orang yang pertama kali melihat kebakaran tersebut," kata Oloan, Minggu (30/6/2024).
Oloan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan tim Puslabfor Polda Sumatera Utara, kobaran api pertama membesar berasal dari dalam rumah korban. Hal tersebut juga diperkuat dari keterangan para saksi di lokasi kebakaran.
"Untuk hasil Labfor saat ini disandingkan dengan keterangan saksi-saksi yang pertama kali menemukan kejadian bahwa ada dua titik api yang terdeteksi yang cukup besar dan parah di dalam rumah tersebut dan dikuatkan juga dengan keterangan saksi bahwa api tersebut yang besar pertama kali ketemu dan dilihat dari dalam rumah. Saksi yang pertama kali menemukan ini ada melakukan upaya menyelamatkan orang yang ada di dalam dengan memecahkan kaca stealing yang gunakan korban menjajakan barang dagangan," ungkapnya.
TKP kebakaran merupakan tempat tinggal sekaligus warung tempat usaha yang menjual BBM eceran dan LPG isi ulang.
Oloan juga menjelaskan hasil autopsi sementara yang dilakukan oleh tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan, bahwa korban meninggal dunia karena terbakar.
"Hasil dari autopsi masih belum dikeluarkan oleh RS Bhayangkara, tetapi keterangan awal dari mereka bahwa korban mati karena terbakar. Tekait dengan adanya isu yang berkembang, kami masih fokus melakukan penyelidikan penyebab pasti kebakaran terjadi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hebat melanda satu unit warung kelontong yang juga dijadikan tempat tinggal di kawasan Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis (27/6/2024) dini hari.
Peristiwa kebakaran tersebut menelan korban jiwa, yakni Sempurna Pasaribu (47 tahun), Efrida (48) istri dari Sempurna Pasaribu, Sudi Invesiti Pasaribu (12) anak dari Sempurna Pasaribu, dan Lowi Situngkir (3) cucu dari Sempurna Pasaribu.
Seusai dilakukan autopsi, seluruh janazah korban telah dimakamkan di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Hingga saat ini penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui dan masih dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian Resort Tanah Karo, Sumatera Utara.