PEKANBARU - Tiongkok dilaporkan telah mengeluarkan lebih dari US$ 230 miliar atau setara Rp 3.789 triliun untuk mendukung perusahaan kendaraan listrik.
Dukungan dari pemerintah Tiongkok ini termasuk potongan harga, pembebasan pajak penjualan, serta pendanaan untuk infrastruktur. Selain itu, pemerintah membeli kendaraan listrik untuk keperluan sendiri dan mendukung program penelitian dan pengembangan produsen mobil.
Dilansir dari Carscoops, Sabtu (22/6/2024), berdasarkan hasil analisis terbaru Center for Strategic and International Studies (CSIS), dana sebesar US$ 230 miliar itu digelontorkan untuk mendukung perusahaan-perusahaan kendaraan listrik antara 2009 hingga 2023.
Adanya dukungan pemerintah yang sangat besar ini membuat kendaraan listrik Tiongkok bisa pemimpin di pasar global. Dengan harga jual yang lebih terjangkau dan kualitas yang semakin baik, mobil listrik Tiongkok banyak menjadi pilihan.
CSIS mengatakan dukungan ini membuat produsen kendaraan listrik dari negara lain lebih sulit bersaing di Tiongkok atau di pasar lain tempat kendaraan listrik Tiongkok dijual. Meskipun Tiongkok bukan satu-satunya negara yang mendukung produsen mobil dan kendaraan listrik, tingkat dukungan pemerintahnya sangat besar.
Namun, dukungan ini juga menimbulkan tantangan karena Tiongkok memiliki lebih dari 200 perusahaan kendaraan listrik, dan hanya sedikit yang menghasilkan keuntungan. CSIS memperkirakan beberapa produsen mobil Tiongkok mungkin akan bangkrut, tetapi beberapa di antaranya pasti akan menjadi pemain utama dalam industri global.