PEKANBARU - Pembangunan Flyover simpang empat Jalan Soebrantas - Garuda Sakti atau dikenal Simpang Panam segera terwujud. Pasalnya penetapan lokasi (Penlok) jembatan layang tersebut sudah ditetapkan.
Penlok Flyover Simpang Panam itu dikeluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menerima Surat Keputusan (SK) Penlok iitu.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Pemukiman Kawasan Perumahan dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau, M Arief Setiawan melalui Kabid Bina Marga, Teza Dasra.
Teza mengatakan, dengan telah ditetapkan Penlok pembangunan Flyover Simpang Panam, maka Pemprov Riau melalui Dinas PUPR-PKPP Riau akan melakukan pengadaan lahan.
"Penlok untuk pembangunan Flyover Simpang Panam itu SK-nya sudah keluar. SK Penlok yang mengeluarkan pihak Pemko Pekanbaru. Sekarang kami sedang melakukan tahapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah (P2T)," kata Teza.
Dari hasil Penlok pembangunan Flyover Simpang Panam tersebut, lanjut Teza, terdapat 93 persil tanah yang masuk dalam lokasi pembangunan jembatan layang itu. Untuk pelaksanaan pengadaan tanah tersebut, pihaknya juga menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Total ada 93 persil tanah di lokasi yang akan dibangun Flyover Simpang Panam, nantinya pihak BPN yang akan memberikan rekomendasi appraisal tanahnya, setelah itu dibebaskan," sebutnya.
Dalam pembangunan flyover tersebut, pihaknya hanya bertugas dalam hal pengadaan tanah. Sementara untuk Detail Enginering Desain (DED) dan pembangunan fisik flyover nya akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Jadi untuk proses pembangunan flyover Simpang Panam tahapannya seperti itu.
Kami hanya bertugas dalam pembebasan lahan dan juga analisis dampak lingkungan lalu lintas. Sedangkan untuk desain dan fisik bangunnya dikerjakan oleh Kementerian PU melalui BPJN," ujarnya.
Karena itu, tambah Teza, pihaknya optimis pembangunan flyover sudah dapat dilaksanakan pada 2025 mendatang, sebab Penlok Flyover Simpang Panam sudah ditetapkan.
"Kalau untuk fisiknya Insya Allah 2025 sudah dimulai oleh Kementerian PUPR, seperti target Pak Pj Gubernur juga. Untuk pengadaan lahannya InsyaAllah akan kami tuntaskan tahun 2024 ini,"
Sementara itu, Pj Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto juga meminta dukungan masyarakat untuk pembangunan flyover tersebut. Sebab jika tidak selesai pembangunannya akan menjadi masalah besar bagi mobilitas masyarakat. Apalagi setelah jalan tol terhubung semuanya tentu mobilitas kendaraan akan semakin padat.
"Apalagi nanti banyak kendaraan yang keluar dari pintu Tol di sekitar persimpangan itu, dari Dumai, Rengat, dan Sumatera Barat, tentu jalan akan padat. Maka dari itu saya harap pembebasan lahan harus selesai tahun ini, dan saya minta Dinas PUPR Riau bergerak cepat melakukan pembebasan lahan, sehingga tahun depan sudah bisa dibangun," ungkap Pj Gubri.