PELALAWAN - Bupati Kabupaten Pelalawan H Zukri, SE dan Pj bupati Kampar Hambali menjadi saksi penandatangan MoU desa bebas api dengan PT RAPP. Penandatangan MoU ini digelar di hotel Unigraha, Pangkalan Kerinci, Kamis (30/6/2024).
Sebagai tuan rumah bupati Kabupaten Pelalawan H Zukri dalam sambutannya, menegaskan bahwa program desa bebas api yang digagas PT RAPP patut diapresiasi. Ini adalah sebuah kebahagian bagi kita bersama dan sebuah niat yang mulia, karena kita ingin negeri kita ini bebas dari api.
Kebakaran ini kata bupati H Zukri adalah sesuatu yang menakutkan. Bukan saja menakutkan bagi lingkungan tapi menakutkan juga bagi manusia. Efek dari kebakaran bukan saja bepengaruh kepada kesehatan akan tetapi berimbas kepada sektor perekonomian.
“Saya pikir Karhutlah harus menjadi atensi bersama supaya fokus kedepannya, mengedukasi masyarakat tidak lagi melakukan potensi terjadinya, karhutlah. Apalagi di musim-musim cuaca ekstrem saat ini. Memang perlu edukasi, makanya, saya perintahkan betul-betul ini kepada pejabat baik dinas para Camat, Lurah dan kepala desa agar senantiasa mengedukasi masyarakat jangan sampai ada melakukan pembakaran. Pembakaran bukan cuma lahan saja tapi mungkin membakar sesuatu sifatnya kecil tapi efeknya, besar,” tegas bupati Zukri.
Karena memang kata bupati Zukri apabila cuaca ekstrem tidak terbakar saja yang terjadi di hutan, tapi karena faktor cuaca yang sangat panas itu gesekan-gesekan ranting bisa memicu terjadinya, kebakaran hutan dan lahan.
“Saya pikir perlu koloborasi dan hari ini koloborasi itu dibangun PT RAPP dengan dua pemerintah daerah. Tentu atas nama pemerintah daerah kabupaten Pelalawan kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada RAPP,” papar bupati H Zukri.
Tentu cakap bupati Zukri, koloborasi ini tidak hanya selesai sampai disini, diharapkan berkelanjutan bukan cuma hari ini tiga desa yang tanda tangan MoU, jika sebelumnya, sudah 42 desa namun setiap tahun terus bertambah. Jika perlu setelah ini adalagi MoU. Sehingga memang bisa menjaga daerah-daerah yang dianggap rawan akan kebakaran.
Untuk mengantisipasi Karhutlah, bupati juga mengharapkan adanya, pemetaan di daerah-daerah yang dianggap rawan, apalagi daerah berbasis gambut. Ini sangat rawan sekali terjadinya, kebakaran hutan dan lahan.
Momen penandatangan MoU desa bebas api ini yang digelar PT RAPP, bupati H Zukri menitip sejumlah pesan. Pesan pertama khusus buat kepala desa yang menandatangani MoU ini, agar menjadi sebagai motivasi bisa menolong manusia, menolong hewan dan menolong banyak orang dimuka bumi ini.
“Sebab semakin sedikit kemungkinan terjadinya, kebakaran hutan kita akan jauh lebih tenang dan kita bisa menghirup udara lebih segar dan pasti ekonomi tidak akan terganggu,” jelasnya.
Sementara itu Matius Ewanto, selaku Deputi Direktur PT RAPP menyampaikan, Penandatanganan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di sekitar area operasional perusahaan.
Matius menyatakan bahwa program Desa Bebas Api adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah mengatasi karhutlah. "Kami berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," ujarnya.
Sejak Program Desa Bebas Api diluncurkan pada tahun 2014, kata Matius melalui kerjasama dan peran aktif berbagai pemangku kepentingan, program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar.
“Hingga saat ini, PT RAPP, bagian dari APRIL Group telah bermitra dengan 42 desa di 5 Kabupaten di Provinsi Riau, mencakup total wilayah sekitar 902.872 hektar,” tegasnya.
Maka pada ada tahun 2024 ini, kata dia ada tiga desa kembali berpartisipasi dalam Program Desa Bebas Api. Dua desa di Kabupaten Pelalawan meliputi desa Air Hitam dan Lubuk Kembang Bungo. Sementara satu desa di Kabupaten Kampar yakni desa Kuntu.
Pj bupati Kampar, Hambali mengucapkan terima kasih kepada RAPP telah menunjuk desa Kuntu di Kampar menjadi salah satu desa bebas api lewat program desa bebas api.***