Israel Akui Gaza Salah Satu Medan Perang Tersulit di Dunia

Israel Akui Gaza Salah Satu Medan Perang Tersulit di Dunia

Pekanbaru - Juru bicara panglima militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menggambarkan Gaza sebagai “salah satu medan perang tersulit di dunia”.

Dia menekankan, “Operasi militer di Rafah tidak menjamin penghentian serangan Palestina.” Berbicara pada konferensi Tel Aviv yang diselenggarakan surat kabar Yedioth Ahronoth.

Hagari menjelaskan, “Tantangan paling penting yang dihadapi tentara adalah kepercayaan masyarakat Israel.”

Dia menambahkan, “Apa yang terjadi pada tanggal 7 Oktober memaksa kami untuk lebih berada pada posisi dan tahu bagaimana menerima kritik, dan setelah kegagalan kami mengambil tanggung jawab.”

“Yang memimpin perang adalah Kepala Staf yang bertanggung jawab, dan kami juga memahami implikasi dari tanggung jawab tersebut,” ujar dia.

“Kami merencanakan perang yang akan berlangsung sekitar satu tahun. Gaza mungkin adalah salah satu arena tersulit di dunia dalam hal pertempuran, intensitas, dan terowongan yang digali Hamas di bawah tanah,” papar dia.

Menurut data tentara Israel, 614 perwira dan tentara Israel tewas, dan lebih dari 3.362 orang terluka, sejak 7 Oktober 2023.

Mengenai penundaan operasi Rafah, Hagari mengatakan operasi tersebut belum dimulai beberapa bulan yang lalu karena “kondisi operasional” tidak sesuai karena banyaknya warga Gaza yang mencari perlindungan di kota itu dan sekitarnya.

“Rafah, tidak sepenting Khan Yunis dan Gaza utara,” papar dia, mengacu pada wilayah lain di Jalur Gaza yang telah diratakan dengan tanah oleh tentara kolonial Israel.

“Kami akan menangani Rafah dengan cara yang tepat bagi kami,” ungkap Hagari.

Pada Selasa, tentara penjajahan Israel menduduki kembali perlintasan darat Rafah dan sekali lagi secara paksa mengusir warga Palestina di lingkungan timur kota Rafah menjelang invasi darat.

Berita Lainnya

Index