Pekanbaru - Israel saat ini sedang melaksanakan proyek skala besar di Gaza, yang mencakup pembentukan zona penyangga keamanan selebar satu kilometer di dekat perbatasan dengan Israel.
Kantor berita Maan melaporkan, tentara Israel sedang membangun zona penyangga yang mencakup 16 persen wilayah Gaza, dan jalur untuk mengatur pergerakan warga Palestina ke arah utara.
Laporan kantor berita yang berbasis di Tepi Barat tersebut mengutip citra satelit. Sebagian besar bangunan yang dihancurkan oleh tentara Israel terletak dalam jarak satu kilometer dari zona penyangga yang sedang dibangun.
Laporan upaya Israel membangun zona penyangga itu muncul seiring genosida yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan, “Informasi yang tersedia menunjukkan tentara pendudukan Israel telah mengeksekusi lebih dari 200 warga Palestina yang mengungsi di dalam kompleks medis di Kota Gaza dan telah menangkap sekitar 1.000 orang lainnya.”
Dalam pernyataan yang diterima Quds Press pada Kamis (28/3/2024), mereka mengkonfirmasi tentara pendudukan mengancam staf medis dan mengusir orang-orang di dalam kompleks dengan pemboman dan menghancurkan bangunan di atas kepala mereka jika mereka tidak datang untuk diinterogasi dan disiksa.
Mereka menambahkan, tentara pendudukan Israel memindahkan 200 orang Palestina dari kompleks medis ke Israel untuk melanjutkan penyelidikan dengan mereka.
Tentara Israel juga memutus aliran listrik dari kompleks tersebut, yang menyebabkan kematian beberapa pasien.
Sumber-sumber lokal dan saksi mata sebelumnya mengkonfirmasi pasukan pendudukan mengeksekusi puluhan warga Palestina di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, sebagai bagian dari serangkaian kejahatan baru terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Tentara pendudukan mengakui melakukan pembantaian ini ketika mengumumkan, “Setidaknya 150 warga Palestina tewas di Rumah Sakit Al-Shifa dan daerah sekitarnya, termasuk yang terluka dan mengungsi.”
Lingkungan sekitar kompleks medis Al-Shifa di Kota Gaza telah menjadi sasaran penembakan, pemboman, dan pengepungan oleh pasukan pendudukan sejak Senin pagi, menurut para saksi dan sumber-sumber Palestina.