Biadab! Tentara Israel Diperintahkan Bakar Rumah-rumah Warga Palestina di Gaza

Jumat, 02 Februari 2024 | 09:11:15 WIB

Pekanbaru - Perwira Israel yang beroperasi di Jalur Gaza memerintahkan pasukan mereka membakar rumah-rumah warga Palestina tanpa izin hukum. Haaretz melaporkan perintah itu pada Rabu (31/1/2024). Menurut informasi yang diperoleh Haaretz, tentara telah menghancurkan "beberapa ratus" bangunan dengan cara ini selama sebulan terakhir.

Menanggapi laporan tersebut, tentara mengatakan penghancuran bangunan di Gaza selalu dilakukan dengan persetujuan resmi, dan klaim penghancuran yang tidak sah akan diselidiki. Seorang komandan tentara Israel mengatakan kepada Haaretz bahwa dia tidak tahu mengapa beberapa bangunan dibakar. “Mungkin ada informasi pemilik rumah, atau mereka menemukan sesuatu di sana. Saya tidak tahu persis kenapa rumah itu dibakar,” ungkap komandan tentara Israel itu. Pola pembakaran rumah dan bangunan di Gaza telah menjadi “metode tindakan yang umum”, menurut sumber yang berbicara kepada Haaretz.

Awalnya, aksi pembakaran rumah dimulai secara “terisolasi” dan kemudian menjadi semakin umum. “Satu batalion pada akhir operasinya di Jalur Gaza pekan lalu diberi instruksi mengevakuasi barang-barang (mereka) dari rumah dan mempersiapkannya untuk pembakaran,” tambah laporan itu. “Kami membakarnya segera setelah kami siap melanjutkan perjalanan,” papar seorang komandan. Menurut Haaretz, setiap hari satu peleton berbeda berangkat untuk menyerang rumah-rumah warga Palestina. Pembalasan Dendam

Laporan tersebut mengatakan beberapa tentara Israel mengunggah video ke media sosial, menyebut tindakan mereka sebagai “balas dendam” atas terbunuhnya warga Israel pada tanggal 7 Oktober. “Rumah-rumah tersebut dihancurkan, ditempati… pada akhirnya, mereka membakar rumah tersebut beserta seluruh isinya,” ujar seorang warga Israel memposting secara online.

Pesan lain yang ditinggalkan di satu rumah warga Palestina kepada tentara Israel lainnya berbunyi, "Kami tidak membakar rumah itu agar Anda dapat menikmatinya. Ketika Anda pergi, Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan."

Sejak kampanye militer Israel dimulai pada Oktober, tentara telah menggunakan ranjau dan bahan peledak untuk menghancurkan rumah dan bangunan. AS telah berulang kali meminta pasukan Israel berhenti menghancurkan bangunan-bangunan umum di Jalur Gaza, termasuk sekolah, klinik, dan infrastruktur sipil lainnya, dengan alasan hal itu berarti warga Palestina tidak dapat kembali ke rumah mereka setelah perang.

Data satelit yang diperoleh BBC menunjukkan antara 144.000 hingga 175.000 bangunan di Jalur Gaza rusak atau hancur. Angka tersebut setara dengan antara 50% dan 61% bangunan di Gaza. LSM memperkirakan sekitar 70% infrastruktur sipil Gaza kini telah dimusnahkan Israel.

Penghancuran yang meluas menyebabkan para ahli hukum menjuluki tindakan tersebut sebagai "domicide" atau penghancuran massal rumah-rumah hingga membuat kawasan tersebut tidak dapat dihuni.

Domicide adalah kejahatan terhadap kemanusiaan berdasarkan hukum internasional. Pelapor PBB Balakrishnan Rajagopal mengatakan, "Penting mengatasi permusuhan yang dilakukan dengan mengetahui permusuhan tersebut akan secara sistematis menghancurkan dan merusak perumahan dan infrastruktur sipil, sehingga menjadikan seluruh kota, seperti Kota Gaza, tidak dapat dihuni oleh warga sipil."

Terkini