PEKANBARU - Arab Saudi memperingatkan konsekuensi berbahaya dari eskalasi militer Israel di Lebanon. Untuk itu, Arab menyerukan gencatan senjata.
Berpidato di hadapan Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Sabtu (28/9/2024), Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyerukan agar stabilitas dan kedaulatan Lebanon dipertahankan sesuai hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Tidak adanya akuntabilitas dan hukuman meskipun Israel melanggar aturan internasional mendorong eskalasi lebih lanjut,” ujarnya dilansir Antara, Senin (30/9/2024).
Bin Farhan memperingatkan eskalasi militer tidak akan membuat stabilitas keamanan bagi pihak mana pun. Sebaliknya, hal itu menandakan konsekuensi berbahaya dan mengancam stabilitas kawasan.
Dia mengatakan, Arab Saudi turut bergabung dalam upaya internasional mendesak gencatan senjata di Lebanon, guna mencari resolusi diplomatik berkelanjutan.
AS, Uni Eropa, dan beberapa negara lain juga telah menyerukan gencatan senjata Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Tentara Israel menggempur Lebanon sejak 23 September, hingga menewaskan 816 korban dan melukai 2.500 orang.
Hizbullah dan Israel terlibat konflik sejak dimulainya perang Israel di Gaza yang menewaskan 41.600 korban menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.