Pekanbaru - Belakangan ini viral video turis merusak pohon sakura di Jepang. Dari bahasa yang digunakan, turis tersebut diduga berasal dari Indonesia. Awalnya video itu memperlihatkan sekelompok orang tengah menikmati bunga sakura yang mekar. Seorang pria, yang membawa koper dan ransel besar, lalu menyentuh ranting pohon dan menggoyang-goyangkannya sehingga bunganya berjatuhan bahkan rantingnya patah. "Jatuh," kata seseorang dalam video tersebut.
Video tersebut dikabarkan diambil di Kota Nara pada 9 April, lalu diunggah ke akun media sosial grup pencari informasi wisata Jepang. Video pun menjadi perbincangan dan banyak yang menyinggung soal etika menikmati bunga sakura bermekaran alias hanami.
Etika hanami
Akhir Maret hingga April adalah musim bunga sakura di Tokyo dan sejumlah kota lain di Jepang. Pada musim ini, warga lokal maupun wisatawan biasanya mengadakan hanami atau tradisi melihat bunga sakura bermekaran. Mereka duduk di bawah pepohonan, menikmati segarnya udara musim semi, menikmati suasana yang hanya terjadi setahun sekali.
Orang Jepang menghormati tradisi ini. Maka, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi saat ini menikmati keindahan bunga sakura di Jepang, baik oleh warga lokal maupun turis. Salah satunya adalah dilarang menyentuh pohon sakura.
Berikut etika menikmati keindahan bunga sakura di Jepang seperti dilansir dari Matcha.
1. Jaga kebersihan taman
Makan dan minum di bawah pohon sakura akan terasa menyenangkan, jadi biasanya pengunjung akan membawa makanan dan minuman. Tapi pastikan untuk membuang semua sampah di tempat yang tepat atau membawanya pulang. Membuang sampah sembarangan tentu saja ilegal dan tidak sopan.
2. Jangan berisik
Menikmati sakura bermekaran terasa lebih menyenangkan bersama keluarga atau teman sambil ngobrol. Namun, sebaiknya jaga tingkat kebisingan. Meskipun tidak ada aturan tegas mengenai hal tersebut di siang hari, berteriak, memutar musik keras, atau perilaku serupa lainnya tidak disukai.
3. Gunakan ruang terbuka secukupnya
Kebanyakan orang ingin mendapatkan tempat duduk sedekat mungkin dengan pepohonan, fasilitas toilet, dan tempat sampah, sehingga area tersebut cepat terisi. Tapi cukup pakai ruang yang diperlukan karena ruangnya terbatas dan harganya mahal.
Jika mengambil terlalu banyak ruang, orang lain jadi tidak punya kesempatan menikmati hanami dari dekat. Taman sakura adalah milik umum, jadi harap berhati-hati saat menyiapkannya.
4. Jangan pernah menyentuh pohon
Ini juga harus dipahami. Pohon sakura adalah makhluk hidup dan mudah terluka, dirusak, atau bahkan mati karena tindakan ceroboh manusia. Banyak tempat wisata yang menutup pohon sakura dengan pagar untuk mencegah pengunjung menyentuhnya.
Pengunjung dilarang memetik bunga, mematahkan dahan atau ranting, mengukir nama di batangnya, atau menyentuh pohon sakura dengan cara apa pun. Bahkan bersandar di batangnya pun tidak diperkenankan.
Perilaku ini dapat mengakibatkan kerusakan parah pada pohon, atau bahkan menyebabkan kematian. Hal ini merupakan pelanggaran etika yang paling utama dan dapat mengakibatkan denda atau hukuman lainnya jika tertangkap.
Jadi, jika ingin melihat sakura di Jepang dan menikmati keindahannya dengan mengikuti hanami, silakan melakukannya dan hormati tradisinya.