Pekanbaru - Endometriosis berdampak signifikan terhadap kesuburan wanita, sehingga menimbulkan tantangan bagi mereka yang ingin hamil. Endometriosis ditandai dengan adanya jaringan mirip endometrium (bagian terdalam dari organ rahim yang menjadi tempat menempelnya ovum atau sel telur setelah dibuahi) di luar rahim, seringkali di ovarium, saluran tuba, atau lapisan panggul. Mekanisme endometriosis mempengaruhi kesuburan atau fertilitas wanita dalam banyak hal, menurut dokter Sunita Varma, Direktur Obstetri & Ginekologi di Rumah Sakit Fortis, Shalimar Bagh, India.
Pertama, sifat inflamasi endometriosis dapat menyebabkan pembentukan adhesi dan jaringan parut. Perlengketan ini dapat merusak anatomi panggul, sehingga menghambat fungsi normal organ reproduksi.
Misalnya, perlengketan dapat mengganggu saluran tuba, sehingga menghambat perjalanan sel telur dari ovarium ke rahim. Gangguan pada proses reproduksi yang rumit ini dapat membuat konsepsi menjadi sulit.
Kedua, endometriosis dapat menciptakan lingkungan panggul yang tidak bersahabat. Respons inflamasi yang terkait dengan endometriosis dapat menyebabkan pelepasan zat tertentu yang merusak fungsi sperma dan kualitas sel telur. Lingkungan yang terganggu ini dapat menghambat kemampuan sperma untuk mencapai sel telur dan berhasil membuahinya.
Selain itu, adanya endometrioma, yaitu kista berisi jaringan endometrium di ovarium, dapat berdampak buruk pada fungsi ovarium. Kista ini dapat merusak jaringan ovarium yang sehat dan mengurangi cadangan ovarium, sehingga mengurangi jumlah sel telur yang tersedia untuk pembuahan.
Sifat kronis endometriosis juga dapat berdampak pada lapisan endometrium di dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam penerimaan rahim terhadap embrio, sehingga menyulitkan sel telur yang telah dibuahi untuk berimplantasi dan hamil.
Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, banyak wanita dengan endometriosis dapat hamil, baik secara spontan atau dengan teknologi reproduksi berbantuan (ART) seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau program bayi tabung. Namun, individu dengan endometriosis dan masalah kesuburan perlu menjalani evaluasi dini oleh spesialis kesuburan. Intervensi yang tepat waktu dapat mencakup operasi laparoskopi untuk menghilangkan implan atau adhesi endometrium, yang dapat meningkatkan hasil kesuburan.
Kesimpulannya, endometriosis dapat berdampak pada kesuburan melalui berbagai mekanisme, termasuk pembentukan perlengketan, lingkungan panggul yang tidak bersahabat, disfungsi ovarium, dan perubahan pada lapisan endometrium. Meskipun mencapai kehamilan mungkin menimbulkan tantangan bagi wanita dengan endometriosis, kemajuan dalam perawatan kesuburan menawarkan harapan, dan pendekatan yang dipersonalisasi yang dipandu oleh spesialis kesuburan dapat meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.