PEKANBARU (HALOBISNIS) - Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menegaskan seluruh jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru diminta tidak lengah menghadapi musim hujan yang mulai intens terjadi.
“Musim hujan sudah di depan mata, jadi kita tidak boleh lengah. Saya sudah minta Dinas PUPR untuk terus bergerak menormalisasi drainase, anak sungai, dan saluran air di titik-titik rawan banjir,” tegas Agung Nugroho, Senin (16/12/2025).
Ia menyampaikan, saat ini Pemko Pekanbaru telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Seluruh perangkat daerah diminta bersiaga untuk merespons cepat jika terjadi bencana.
“Tim reaksi cepat standby 24 jam, alat berat juga sudah kita turunkan agar penanganan bisa cepat kalau sewaktu-waktu dibutuhkan. Kita jaga kota ini bersama-sama, semoga Pekanbaru tetap aman dan nyaman untuk semua,” ujarnya.
Agung Nugroho juga menekankan pentingnya penguatan sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Hal itu disampaikannya usai memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (15/12/202.
“Rapat Forkopimda hari ini menyepakati peningkatan sinergi, kolaborasi, dan saling memberi informasi terkait kendala-kendala di lapangan dalam menghadapi cuaca ekstrem,” kata Agung.
Agung menyebutkan, berdasarkan laporan BMKG, curah hujan di Kota Pekanbaru diperkirakan masih tinggi hingga awal 2026. Kondisi ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
“Oleh karena itu, kita bersama Forkopimda mulai menyiapkan langkah antisipasi, termasuk pendataan peralatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pengungsian dan penanganan banjir. Semua dilakukan dengan semangat gotong royong,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, menambahkan bahwa rapat Forkopimda juga menindaklanjuti penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berlaku sejak 3 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026.
“Kita sekarang dalam suasana siaga bencana hidrometeorologi. Dalam rapat ini ditegaskan kembali pelaksanaan gotong royong melalui Gerakan Pekanbaru Bersih,” ujarnya.
Menurut Ingot, gerakan tersebut membutuhkan dukungan semua pihak agar potensi dan dampak bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan.
“Curah hujan sudah cukup tinggi, sehingga harus ada aksi nyata dari semua pihak yang dimotori oleh Forkopimda,” pungkasnya.
Rapat Forkopimda tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis.