Tinjau Banjir di Pelalawan, Bupati H Zukri Dampingi Kepala BNPB

Tinjau Banjir di Pelalawan, Bupati H Zukri Dampingi Kepala BNPB

Pekanbaru - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayor Jenderal TNI Suharyanto berkunjung ke Kabupaten Pelalawan meninjau lokasi banjir Jalan Lintas Timur (Jalintim), Kamis (18/01/2024).

Kunjungan kepala BNPB yang didampingi Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution, anggota DPR RI Dapil Riau, Ahmad kemudian disambut Bupati Pelalawan H Zukri Misran beserta kepala Forkompinda dilingkup Pelalawan.

Rombongan kepala BNPB bertolak dari bandara Sultan Syarif Qasyim di Pekanbaru menggunakan helikopter milik BNPB mendarat di lapangan upacara kantor bupati Pelalawan, tepatnya di Pangkalan Kerinci, sekitar pukul 11.00 WIB.

Setiba di kantor bupati rombongan langsung bertolak, meninjau lokasi banjir tepatnya, di Jalintim Pelalawan KM 83. Dalam perjalanan dari kantor bupati menuju titik banjir memakan waktu kurang lebih 10 menit.

Sebelum sampai di lokasi rombongan disambut hujan lebat. Meskipun hujan lebat tidak menyurutkan sedikitpun semangat kepala BNPB untuk melihat langsung kondisi banjir Jalintim. Selain melihat kondisi banjir rombongan menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis kepada warga yang terdapat banjir.

Dalam keterangan Persnya, kepala BNPB, Suharyanto, setakad ini ada 10 kabupaten kota di Riau mengalaminya musibah banjir dan kesepuluhnya, sudah menetapkan status tanggap darurat.

Dengan status tanggap darurat ini, tentu saja pemerintah pusat lewat BNBP kata Suharyanto mempunyai kewajiban membantu. "Untuk langkah awal tadi kita sudah meninjau khusus tadi ke kabupaten Pelalawan, langsung ke daerah bencana, ada yang sangat krusial lantaran jalan nasional menghubungkan antar provinsi terputus, sehingga tentu saja sedikit menganggu ekonomi, antrian panjang bahkan beberapa hari lalu, tidak bisa dilalui," kata dia.

Akibat banjir ini cakapnya, ada warga yang mengungsi akan tetapi, warga disepanjang jalan itu tidak mau mengungsi karena kwatir meninggalkan harta benda.

"Tadi juga ada laporan dari bupati Pelalawan memang tidak ada masyarakat yang terisolir, tapi sudah menjadi tanggung jawab kita, sebagai pemerintah baik pusat maupun daerah untuk membantu dan pemerintah kabupaten Pelalawan sendiri sudah menetapkan status darurat, memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi," ucapnya.

Bahkan kata dia anggota DPR RI komisi VIII Dapil Riau mengerahkan sumber daya yang dimiliki, Gubri dari pemerintah provinsi memberikan dukungan termasuk pemerintah daerah Pelalawan.

"Nah kami, hari datang memberikan bantuan baik bersifat anggaran operasional, logistik maupun peralatan, untuk mengurai dijangka pendek tanggap darurat. Tanggap darurat direncanakan tujuh hari nanti bisa ditambah melihat kondisi," tambahnya.

Ada beberapa penanganan yang bakal dilakukan, jangka pendeknya itu tadi kebutuhan dasar harus terpenuhi. "Nah tadi bicara-bicara memang siklus hujan 20 tahun besar sekali, barang kali nanti bisa diperkecil dengan metode modifikasi teknologi. Karena ini diperparah meluapnya sungai air laut juga kebetulan debitnya tinggi dan airnya kiriman bukan dari provinsi Riau, tapi ada juga datangnya dari provinsi Sumatra Barat," katanya.

Untuk penanganan menengahnya, nanti bupati Pelalawan mengusulkan ke BNBP dimana besok bakal menggelar rapat koordinasi bersama Gubri yang dihadiri oleh 10 kabupaten kota di Riau. Masing-masing daerah menyampaikan masalahnya, masing-masing.

"Nah dijangka panjangnya, persoalan ini akan teratasi apabila tol trans Sumatera segera terealisasi," tandasnya.**

Berita Lainnya

Index