PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kini memfokuskan langkah pada penyusunan Masterplan Drainase Pekanbaru sebagai upaya lanjutan dari Masterplan Pengendalian Banjir yang telah disusun sejak 2020.
Langkah ini dinilai menjadi kunci utama dalam menata sistem saluran air dan mengatasi 311 titik banjir yang masih menjadi persoalan di kota bertuah.
Plt Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Edward Riansyah, mengatakan bahwa penyusunan masterplan drainase sedang dimatangkan dan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi lapangan dan pemetaan kondisi eksisting.
“Kalau banjir, kita sudah tahu penyebabnya seperti apa. Setelah turun ke lapangan, banyak ditemukan saluran yang tersumbat, rusak, atau bahkan hilang. Ini yang menjadi fokus perbaikan dalam masterplan drainase yang sedang kita desain,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Edu ini menjelaskan, perencanaan ini disusun secara menyeluruh dengan memperhatikan kondisi geografis Pekanbaru yang berbentuk seperti kuali atau cekungan. Air dari berbagai kawasan cenderung mengalir ke titik-titik rendah.
Karena itu, dibutuhkan sistem drainase yang terhubung dan memiliki daya tampung sesuai debit air hujan.
“Contohnya di Jalan Arifin Achmad, panjang ruasnya sekitar 4,2 kilometer. Drainase idealnya ada di dua sisi jalan, berarti total 8,4 kilometer. Tapi di lapangan, banyak jembatan ruko yang mempersempit saluran bahkan menutup aliran. Ada yang patah dan ada yang terlalu kecil,” jelasnya.
Dinas PUPR sendiri, sambung Edu, telah melakukan perbaikan di beberapa titik, termasuk membongkar jembatan yang menghambat aliran air seperti di depan Swalayan Budiman, Kedai Cik Wan, dan ICS.
“Kalau dihitung, ada 52 jembatan yang turun dan menghambat debit air. Selain itu, sedimentasi sangat tinggi, ketebalannya bisa mencapai satu meter. Dalam satu hari kerja, kita bisa mengangkut hingga 50 dump truk sedimen,” ujar Edu.
"Meski begitu, pekerjaan yang kita lakukan dam gesa meskipun masih terjadi banjir, namun lebih cepat mengalir dan surut sekarang," cakapnya lagi.
Ia menjelaskan, penyusunan masterplan drainase ini akan mengacu pada data masterplan banjir yang telah lebih dulu disusun. Dari hasil pemetaan, terdapat 311 titik banjir di Pekanbaru, baik di jalan protokol maupun kawasan permukiman.
“Kondisinya cukup memprihatinkan, dan sejauh ini baru sekitar 30 persen yang tertangani. Perbaikan dilakukan secara bertahap karena kemampuan keuangan daerah sangat menentukan prioritas,” ujarnya.
Selain itu, Edu menambahkan, koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat juga terus dilakukan agar penanganan bisa lebih efektif.
“Kalau sungai menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Kementerian PUPR. Ada tiga bentangan Sungai Sail sepanjang 3,2 kilometer yang dikerjakan Pemko, sementara dari Harapan Raya ke hilir ditangani BWSS. Ini bentuk sinergisitas antara Pemko, Pemprov, dan pusat,” katanya.
Dalam pelaksanaan masterplan drainase, Pemko juga mengintegrasikan beberapa pendekatan baru, seperti penggunaan biopori di kawasan ruang terbuka. Selain itu, normalisasi dan pembangunan turap juga menjadi bagian dari perencanaan.
“Pemerintah pusat sudah membantu normalisasi Parit Belanda di Rumbai, dan BWSS juga akan membangun turap di Jalan Nelayan. Ini menjadi semangat baru bagi Pemko, karena ada dukungan dari pusat dan provinsi,” ujar Edu.
Berdasarkan perhitungan dari masterplan banjir dan drainase, total kebutuhan anggaran untuk penanganan banjir di Pekanbaru mencapai lebih dari Rp1 triliun. Karena itu, Pemko terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari peluang bantuan.
“Pak Walikota juga sudah bertemu Menko Infrastruktur untuk membahas dukungan dana pusat,” ujarnya.
Edu menegaskan, penyebab utama banjir Pekanbaru bukan hanya karena curah hujan tinggi, tetapi juga drainase yang rusak, tidak terkoneksi, tersumbat sedimentasi dan sampah.
“Kalau drainase berfungsi baik, banjir bisa terkendali. Tapi penanganan ini tidak bisa hanya oleh pemerintah. Masyarakat juga harus ikut menjaga, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tutupnya.