Ini yang Dilakukan Pemkab Pelalawan Menyikapi Jalintim yang Kini Jadi Lautan Akibat Banjir

Ini yang Dilakukan Pemkab Pelalawan Menyikapi Jalintim yang Kini Jadi Lautan Akibat Banjir

Pekanbaru - Jalan nasional Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepatnya di kilometer 76 sampai dengan kilometer 83, kini tampak seperti lautan. Kondisinya hampir menyamai yang terjadi pada tahun 2018 atau lima tahun yang lalu.

 

Berdasarkan informasi yang diterima CAKAPLAH.com pada hari Jumat (5/11/2023), petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kabupaten Pelalawan melaporkan bahwa ketinggian air sejak malam tadi di titik terdalam, tepatnya di Km 83, sudah mencapai 90 centimeter, atau setinggi pinggang orang dewasa.

Badan Jalintim terendam air akibat luapan Sungai Kampar, mulai dari Km 76, tepatnya setelah Kantor Polres Pelalawan di Pangkalan Kerinci, hingga Km 83 di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras. Hampir dapat dipastikan bahwa Jalintim berubah menjadi lautan yang menghubungkan dua kecamatan di Pelalawan.

 

Kondisi air yang merendam badan jalan di berbagai titik sepanjang Jalintim sebagian tenang seperti air dalam kolam renang dan ada juga yang berarus deras. Akibat arus deras ini, dilaporkan bahwa sehari sebelumnya satu kendaraan bermotor hanyut dan terseret arus. Berkat bantuan petugas di lapangan, motor tersebut berhasil dievakuasi. Namun, kondisi mesinnya dinyatakan rusak.

Tidak hanya itu, sejumlah kendaraan banyak menjadi korban. Dari pantauan langsung CAKAPLAH.com di lapangan, terlihat sejumlah kendaraan terperosok di bibir badan jalan hingga terguling. Bahkan ada kendaraan yang mogok di tengah-tengah kedalaman air. Kondisi ini memicu terjadinya kemacetan panjang.

Terpantau juga pada hari Jumat (5/1/2024) pagi, di berbagai akun TikTok menyiarkan secara langsung bahwa mereka terjebak macet hingga 24 jam dan pagi ini masih tertahan dan belum bisa melintasi titik Jalintim yang banjir.

Mengingat kondisi air yang membanjiri jalan nasional Jalintim belum menunjukkan pergerakan untuk surut, pemerintah daerah bersama Forkompimda sudah membuat maklumat pengumuman kepada kendaraan ukuran kecil sejenis Avanza dan sejenisnya, serta kendaraan roda dua untuk tidak melintasi Jalintim yang banjir.

"Terkait dengan penanggulangan banjir di jalan lintas timur, terhitung hari ini, pemerintah daerah bersama TNI Polri sepakat bahwa untuk jalan lintas timur, kendaraan kecil roda dua dilarang melintas. Artinya, yang boleh lewat adalah kendaraan besar dan sedang," terang Bupati Pelalawan H Zukri Misran kemarin saat menyampaikan keterangan pers.

Sebagai solusinya, untuk kendaraan roda dua, pemerintah daerah menurut Bupati Zukri menyiapkan jalur sungai, menggunakan kendaraan sungai sejenis kapal Pucai sebanyak lima unit, dengan kapasitas satu kapal bisa mengangkut 10 sampai 15 sepeda motor.

Fasilitas transportasi lewat air, tegas Bupati Zukri, tidak dipungut biaya alias gratis, baik itu untuk masyarakat ataupun pelajar. Bahkan disiapkan juga transportasi khusus berupa speed boat diperuntukkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi darurat. Begitu juga untuk ambulans, disiapkan juga Trado untuk mengangkut khusus ambulans.

Dalam penanganan banjir ini, pemerintah daerah Pelalawan juga menyiapkan dua posko. Posko ini dipersiapkan bagi masyarakat yang melintas apabila butuh obat dan berobat, itu bisa gratis. Selain itu juga disiapkan posko-posko kecil, yang ditempatkan tim dari berbagai instansi ada 20 posko dimulai dari titik setelah Kantor Polres sampai dengan titik di Desa Kemang.

Bupati H Zukri meminta doa kepada masyarakat agar air cepat surut, apalagi kabar terbaru dari petugas PLTA Koto Panjang bahwa pihaknya mulai menurunkan volume pembukaan air buangan.

Berita Lainnya

Index