BANDUNG (HALOBISNIS) – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Letnan Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai wakil panglima TNI dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (10/8/2025).
Saat pelantikan, Prabowo menyematkan pangkat bintang empat atau jenderal kepada Tandyo Budi. Dia menjadi wakil panglima TNI kedua yang dikukuhkan setelah reformasi 1998. Pelantikannya berdasarkan Perpres Nomor 84 Tahun 2025 yang menggantikan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 tentang organisasi TNI.
Pelantikan Tandyo Budi merupakan sejarah baru untuk mengisi jabatan wakil panglima TNI yang sudah lebih 24 tahun kosong.
Sejak Orde Lama hingga awal reformasi 1999, setidaknya sudah tujuh perwira tinggi yang menduduki jabatan wakil panglima TNI. Mulai dari Jenderal Abdul Haris Nasution pada 1948-1953 hingga Jenderal Fachrul Razi (1999-2000). Tandyo melanjutkan estafet kepemimpinan sebagai wakil panglima TNI ke-8 dalam sejarah.
Penunjukan Tandyo sebagai wakil panglima TNI juga di luar perkiraan banyak pihak, karena selama ini yang digadang-gadang untuk mengisi jabatan itu, adalah tiga jenderal bintang empat yang saat ini masih menjabat sebagai kepala staf TNI.
Profil Tandyo Budi Revita
Sebelum dilantik sebagai wakil panglima TNI, Tandyo Budi Revita merupakan wakil kepala staf TNI Angkatan Darat (wakasad) sejak 24 Februari 2024 dan pernah menjadi panglima Kodam Diponegoro.
Tandyo lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Februari 1969. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan infanteri Kostrad, satu angkatan dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Tandyo merupakan adik kandung dari Mayjen (Purn) Nugroho Budi Wiryanto, mantan pangdam Siliwangi dan pernah menjabat wakil inspektur jenderal TNI AD.
Sebagai prajurit TNI, Tandyo sudah kenyang pengalaman dalam berbagai tugas operasi militer perang maupun tanpa perang. Dia juga sudah menduduki berbagai jabatan strategis di TNI.
Riwayat Karier
Tandyo tercatat pernah menjadi komandan Tim Khusus Combat Intelligence (CI) Yonif Linud 330/Tri Dharma (1995), komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam II/Sriwijaya (2006–2007), komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma (2011), komandan Brigif Linud 17/Kujang I (2011–2012), asops kasdam VII/Wirabuana (2014), komandan Rindam IX/Udayana (2015), danmentar Akmil (2015), hingga danrem 142/Taroada Tarogau (2016).
Tandyo juga pernah menjabat sebagai direktur bela negara Ditjen Pothan Kemenhan (2018–2019), dirrah Komhan Ditjen Strahan Kemenhan (2019–2021), dan kepala Badiklat Kemehan (2021–2023). Dia kemudian dipromosi menjadi pangdam IV/Diponegoro (2023–2024) lalu diangkat sebagai wakasad dan sekarang wakil panglima TNI.
Sepanjang kariernya menjadi prajurit TNI, Tandyo sudah meraih berbagai penghargaan hingga brevet kehormatan.