(HALOBISNIS) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah siang ini, seiring pelemahannya terhadap beberapa mata uang Asia lainnya.
Melansir Google, rupiah menguat 19 poin atau 0,12% atau Rp 16.228 per dolar AS. Sementara Bloomberg mencatat rupiah menguat 29 poin atau 0,18% ke Rp 16.228 per dolar AS.
Dolar melemah 0,4% terhadap yen menjadi 145,79 setelah kenaikan tajam awal pekan ini, ketika Trump mengenakan tarif 25% kepada Jepang. Euro menguat 0,17% menjadi US$ 1,1742 dan poundsterling menguat 0,11% menjadi US$ 1,3605.
Pengecualian terjadi pada real Brasil, yang melemah mendekati level terendah satu bulan di 5,5826 per dolar AS, akibat ancaman tarif Trump terhadap ekonomi terbesar di Amerika Latin tersebut.
"Meskipun reli S&P 500 mengesankan, dolar AS terus melemah, menggarisbawahi pergeseran narasi makro global," kata ahli strategi pasar global JP Morgan Private Bank, Julia Wang, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (10/7/2025).
"Kami yakin dolar AS masih terlalu tinggi 5%-15% dan memperkirakan pelemahan akan berlanjut seiring dengan perkembangan konvergensi siklus dan tren realokasi modal," tambah dia.
Dalam mata uang kripto, Bitcoin bertahan di dekat rekor tertinggi US$ 111.234,63, sementara Etherium naik 1,3% menjadi US$ 2.775,54.
"Kami melihat banyak yang mengambil pendekatan lebih terukur, melakukan alokasi strategis ke dalam mata uang kripto dengan utilitas nyata, alih-alih mengejar pergerakan jangka pendek. Bitcoin tetap menjadi pilihan utama di platform kami," kata CEO OKX Singapura, Gracie Lin.
