PEKANBARU (HALOBISNIS) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyediakan sekolah swasta untuk menampung siswa yang gagal masuk ke sekolah SMA/SMK Negeri. Pasalnya, seiring dengan berakhirnya pendaftaran dan telah diumumkannya siswa yang masuk ke sekolah negeri, sistem Dapodik juga ditutup.
Kesempatan siswa yang ingin masuk ke sekolah negeri tergantung pada kuota sekolah yang masih ada. Jika masih ada kuota yang belum terisi, sekolah bisa memanggil siswa yang tidak lulus.
"Jadi sekolah negeri yang kuotanya masih ada, sekolah boleh memanggil siswa yang tidak lulus saat mengikuti pendaftaran melalui sistem," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Arden Simeru, Kamis (3/7/2025).
Kemudian bagi siswa yang masih juga tidak tertampung oleh kuota, kata Arden, Gubernur Riau telah memastikan bahwa tidak ada anak Riau yang putus sekolah.
Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda), Pemprov Riau akan menyalurkan siswa yang tak diterima di sekolah negeri akan ditampung di sekolah swasta. Ada 3.527 kuota yang disediakan Pemprov Riau untuk siswa yang kurang mampu sekolah di swasta.
"Arden menyebut, siswa afirmasi yang ditampung di sekolah swasta ini dibiayai oleh Pemprov Riau. Fasilitas yang kita berikan sama dengan sekolah negeri. Jadi tak ada lagi pungutan-pungutan lagi," ungkapnya.
Selain sekolah gratis, siswa afirmasi yang ditampung di swasta juga mendapatkan seragam gratis sama seperti mereka yang diterima di sekolah negeri. Karena itu, dirinya meminta siswa maupun orangtua tidak perlu cemas.
"Jangan cemas, kita sediakan kuota cukup banyak. Ada tiga ribu lebih kuota yang kita sediakan se-Riau. Ada 80 sekolah SMA/SMK swasta yang bekerjasama dengan Disdik Riau," katanya.
Sementara untuk pendaftarannya, sebut Arden, dilakukan secara online dan sudah dibuka sejak 2 Juli kemarin. Pendaftaran berlangsung selama sepekan hingga 8 Juli mendatang dan pengumuman pada 9 Juli.
"Bagi mereka yang tidak lulus di jalur afirmasi pada SPMB kemarin, maka berkas otomatis bisa langsung mendaftar ke sekolah yang dituju. Sementara pendaftar selain jalur afirmasi tinggal menambahkan atau mengunggah surat keterangan kurang mampu dari kelurahan. Atau bisa juga mengunggah KIP, PIP, atau PKH ke dalam sistem," jelasnya.
Dia menyarankan, agar siswa yang mendaftar masuk ke sekolah swasta yang terdekat dari tempat tinggalnya. Sehingga akan mengurangi biaya transportasi yang harus dikeluarkan orangtua.
Pihaknya juga menegaskan, agar jangan berpikir bahwa sekolah swasta itu jelek. Padahal banyak sekolah swasta yang kualitasnya di atas sekolah negeri.
"Kita berharap masyarakat jangan terjebak pendapat seperti itu. Karena sekolah swasta maupun negeri itu sudah distandardisasi oleh pemerintah," pungkasnya.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Riau Fitriady Syam mengatakan, SPMB yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan Riau berjalan baik. Bahkan ada tingkat kepatuhan dari Disdik Riau untuk menyeleksi ketat SPMB ini.
"Mulai dari pendaftaran, pengumuman hasil, masuk jalur hijau, maupun jalur kuning, itu bisa dilihat masyarakat melalui Handphone. Kalau ada yang tidak terpenuhi, ada juknisnya. Nah itulah yang kita lihat sebagai dewan pendidikan, apakah ini dijalankan dinas atau tidak," jelas Fitriady.
Melihat apa yang telah dilakukan Disdik Riau, kata Fitriady, Ombudsman Riau memberikan tingkat kepatuhan kepada Disdik Riau dengan predikat kualifikasi baik.