Hanya Sekali Putaran, Komisi V DPRD Riau Minta SPMB Dilaksanakan Sesuai Aturan

Hanya Sekali Putaran, Komisi V DPRD Riau Minta SPMB Dilaksanakan Sesuai Aturan

PEKANBARU (HALOBISNIS) - Komisi V DPRD Riau meminta seleksi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) berjalan sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Apalagi, penerimaan siswa baru di SMA dan SMK Negeri di Riau hanya dilakukan sekali putaran.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Abdul Kasim mengatakan, pelaksanaan SPMB ini hanya dilakukan sekali putaran. Untuk itu, dinas pendidikan harus melaksanakan sesuai aturan yang telah direncanakan.

Ia menyebut, untuk SPMB ada beberapa jalur yang tersedia. Baik jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

"Bagi masyarakat ya kita harus bersama-sama mengikuti aturan ini demi keadilan. Jadi memang susah kita intervensi, ya meskipun intervensi pasti ada ke dinas, tapi itu tentu berdasarkan pada kalkulasi yang dibuat," ujar Kasim, Kamis (26/6/2025).

Anggota Fraksi PKS itu menyebut, dalam pelaksanaan SPMB itu pemerintah daerah sudah memberikan kemudahan dengan bermitra dengan swasta. Siswa yang tidak diterima di sekolah negeri akan dimasukkan dalam sekolah swasta.

"Masalah SMA ini pemerintah sudah memberikan kemudahan dan bermitra juga dengan pihak swasta, bagi yang tidak lolos negeri, bisa masuk swasta," ulasnya.

Dalam memperkuat jaringan agar tidak mengalami gangguan saat pendaftaran, dirinya meminta Dinas Pendidikan agar bekerjasama dengan Diskominfo. Sehingga jaringan saat pendaftaran siswa secara online tidak ada gangguan.

Tapi sampai saat ini kendala soal jaringan tidak ada. Khusus di Dumai juga tidak ada, dan pendaftaran berlangsung sampai tanggal 29 Juni," ucapnya.

Sementara berkaitan dengan jalur domisili, dirinya menyebut bahwa sistem domisili ini masing-masing sekolah sudah merekrut beberapa kelurahan. Artinya, siswa yang berada dalam domisili dari beberapa kelurahan itu akan bersaing satu sama lain dengan nilai.

Menurutnya, dalam jalur domisili ini tidak bisa dipastikan bahwa siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah diterima. Sekolah akan menilai berdasarkan nilai yang terbaik.

"Domisili itu kan tidak berpatokan dengan dekat rumah, tapi sudah ada kelurahan yang direkrut, ada beberapa kelurahan, jadi di antara kelurahan ini bersainglah anak-anaknya," terangnya.

Ia menilai, untuk menciptakan sumber daya manusia ini perlu langkah yang efektif. Tentunya ada batas nilai yang direkrut oleh sekolah dan ada standarisasinya.

Berita Lainnya

Index