(HALOBISNIS) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada awal perdagangan Kamis (19/6/2025).
Berdasarkan data Bloomberg di pasar spot exchange hingga pukul 09.10 WIB, rupiah tercatat berada di level Rp 16.367,5 per dolar AS, melemah sebesar 55 poin atau 0,34%.
Seiring pelemahan rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga terpantau mengalami tekanan terhadap dolar AS. Dolar Singapura (SGD) turun 0,23% ke level 1,2879, sementara dolar Taiwan (TWD) melemah 0,06% ke posisi 29,5750.
Won Korea Selatan (KRW) terkoreksi 0,78% ke level 1.384,24, peso Filipina (PHP) turun 0,65% ke 57,3180, dan rupe India (INR) melemah 0,26% ke posisi 86,4725.
Yuan China (CNY) juga turun tipis 0,01% ke level 7,1902, sedangkan ringgit Malaysia (MYR) dan baht Thailand (THB) masing-masing melemah 0,21% dan 0,36%.
Pada sisi lain, beberapa mata uang Asia mencatat penguatan tipis. Yen Jepang (JPY) naik 0,01% ke posisi 145,12 per dolar AS, sementara dolar Hong Kong (HKD) bergerak mendatar di level 7,8498.
Melansir Reuters, dolar AS cenderung menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia, meskipun melemah terhadap yen Jepang.
Pergerakan ini terjadi setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran terhadap dampak tarif dagang.
Bank sentral AS masih memperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 0,5% sepanjang tahun ini.
Namun, laju pemotongan tersebut kini diperkirakan akan lebih lambat, seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump dapat memicu lonjakan inflasi.