Pacu Jalur Dimulai di Cerenti, Melawan Mitos Rebut Tahta Juara di Tepian Narosa

Pacu Jalur Dimulai di Cerenti, Melawan Mitos Rebut Tahta Juara di Tepian Narosa

KUANSING (CAKAPLAH) - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby resmi membuka Festival Pacu Jalur (FPJ) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tahun 2025, diawali di Tepian Nyiur Melambai, Desa Sikakak, Cerenti, Jumat (13/6/2025).

Pacu jalur yang akan berlangsung hingga Ahad lusa ini diikuti 58 jalur yang berasal dari Kuansing dan Indragiri Hulu (Inhu). Jalur-jalur andalan dari setiap desa, dan kecamatan yang berasal dari Kuansing dan Inhu tengah berjuang melawan mitos, bahwa jalur yang keluar sebagai sang juara di Tepian Nyiur Melambai Sikakak Cerenti belum pernah juara di Tepian Narosa Telukuantan.

Sejumlah jalur yang pernah keluar sebagai sang juara pertama di Tepian Nyiur Melambai kerap gagal bersaing menjadi pamuncak di FPJ even nasional di Telukkuantan. Ada Rajo Bujang dari Pangean. Jalur ini keluar sebagai sang juara di Tepian Nyiur Melambai tahun 2007 lalu.

Rajo Bujang dikenal sebagai penjelajah arena saat itu, berhasil meraih juara satu sebanyak 6 kali sepanjang 2007, namun gagal juara di Tepian Narosa di tahun yang sama. Setelah kalah pada putaran pertama di hari final oleh jalur Tuah Inayan Mandulang Untuang dari Telukkuantan. Jalur ini pun berhasil keluar sebagai juara Narosa 2007.

Setelah itu, pacu jalur kembali digelar tahun 2014 di Tepian Nyiur Melambai. Keluar sebagai sang juara saat itu adalah Meriam Onggang Parau dari Baserah Kuantan Hilir. Di tahun yang sama, Meriam Onggang Parau yang mendominasi pacu di tingkat rayon saat itu, juga tak mampu melanjutkan dominasinya di Tepian Narosa.

Jalur ini kalah oleh rivalnya, Siposan Rimbo dari Pangean di putaran final. Sehingga Meriam hanya mampu meraih runner up. Siposan Rimbo lah yang sebagai pamuncak Narosa tahun 2014 itu.

Tiga tahun setelahnya, jalur Buaya Kuning Keramat Dubalang Hitam dari Redang, Rengat Barat, Inhu yang keluar sebagai sang juara di Tepian Nyiur Melambai Sikakak tahun 2017. Jalur ini yang merajai Inhu dan Kuansing saat itu, juga gagal bersinar di Tepian Narosa Telukkuantan.

Lagi-lagi, jalur Siposan Rimbo dari Pangean yang menjegalnya pada putaran semifinal. Akhirnya, Siposan Rimbo yang berhasil keluar sebagai sang juara Narosa tahun 2017 setelah 2016 juga keluar sebagai sang juara Narosa. Sedangkan Buaya Kuning hanya mampu duduk di peringkat keempat.

Tidak lama berselang, tahun 2023, jalur Pangeran Hilir Rantau Kuantan dari Cerenti yang keluar sebagai juara di Tepian Nyiur Melambai. Di tahun yang sama, di Tepian Narosa, jalur Pangean Hilir tak mampu masuk final. Sedangkan yang keluar sebagai pemuncak tahun 2023 adalah jalur Keramat Bukit Embun dari Gumanti Peranap, Inhu.

Setahun setelah itu, jalur Sangkiang Indah dari Inuman yang berhasil keluar sebagai pemenang di Tepian Nyiur Melambai tahun 2024 lalu. Di Tepian Narosa Telukkuantan, jalur Sangkiang gagal bersinar setelah kalah dari jalur Batu Hijau Tuah Negeri di hari penyisihan. Sementara, keluar sebagai juara Narosa 2024 adalah Putri Anggun Sibiran Tulang dari Kuantan Mudik.

Menghadapi pacu jalur tahun 2025 ini, akankah sang juara di Tepian Nyiur Melambai mampu bersinar dan juara di Tepian Narosa Telukkuantan. Tentu, ini patut diamati. Apakah ini mitos atau belum beruntungnya sang juara Tepian Nyiur Melambai merebut tahta juara di Tepian Narosa, tepian yang penuh gengsi. Layaknya juara UCL di sepakbola Eropa.

"Iya. Jalur-jalur juara di Tepian Nyiur Melambai selama ini belum ada juara di Tepian Narosa. Ntah kalau tahun ini. Ini menarik untuk kita amati," ungkap Pemerhati Jalur Kuansing Yulnaidi saat menyaksikan pacu jalur di Tepian Nyiur Melambai, Sikakak, Cerenti, Jumat siang.**

Berita Lainnya

Index