PEKANBARU (HALOBISNIS) - Walikota Pekanbaru Agung Nugroho resmi memutus kontrak kerja sama dengan PT Ella Pratama Perkasa, perusahaan pihak ketiga yang selama ini menangani pengangkutan sampah di kota Pekanbaru.
Keputusan ini diambil karena perusahaan dinilai lalai menjalankan kewajiban, termasuk tidak membayar sewa armada dan upah pekerja lapangan.
"Kontrak dengan pihak ketiga pengelola sampah resmi kami putuskan. Sudah tiga kali diberi peringatan, tapi tidak ada tindak lanjut. Para pekerja pun akhirnya mengadu ke DLHK," ujar Agung, Ahad (8/6/2025).
Kelalaian tersebut menyebabkan penumpukan sampah di sejumlah titik. Untuk mengatasi situasi darurat, Agung langsung memerintahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk ikut turun tangan mengangkut sampah. Langkah ini telah dimulai sejak Sabtu malam.
"Saya instruksikan semua OPD untuk ikut terlibat langsung. Alhamdulillah, dari semalam mereka sudah mulai bergerak," kata Agung.
Ia juga menyebut bahwa kader Partai Demokrat turut dikerahkan untuk membantu membersihkan kota.
"Dari pagi sampai malam mereka bantu bersihkan kota. Ini demi menjaga wajah Pekanbaru dan nama baik kita bersama," cakapnya
Pemutusan kontrak ini dilakukan lebih cepat dari jadwal seharusnya, yang berakhir pada akhir Juni 2025. Pemerintah Kota Pekanbaru kini bersiap membenahi sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, dimana sudah disiapkan Lembaga Pemungutan Sampah (LPS).
"Kita tidak bisa tinggal diam. Pekanbaru harus tetap bersih dan layak," tutup Agung.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru mengambil alih langsung pengangkutan sampah setelah aktivitas sempat mandek akibat mogok kerja pekerja PT Ella Pratama Perkasa.
Perusahaan pihak ketiga itu disebut gagal membayar upah pekerja dan sewa truk pengangkut.
Plt Kepala DLHK Pekanbaru, Reza Aulia Putra, menyebut penghentian pengangkutan terjadi karena kelalaian pihak ketiga yang melanggar perjanjian kerja sama.
"Para pekerja mogok karena tidak dibayar, termasuk sewa truk juga belum dilunasi. Ini tidak seharusnya terjadi," kata Reza, Sabtu (7/6/2025).
DLHK langsung mengerahkan armada dan tenaga sendiri untuk memastikan sampah tetap terangkut.