PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau bersiap menggelar Jambore Karhutla 2025, sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat sinergi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan seperti Riau.
Apel kesiapan kegiatan digelar Selasa (22/4/2025) di halaman Kantor Gubernur Riau, dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, bersama Kapolda Irjen Pol Herry Heryawan dan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono.
Jambore akan berlangsung selama tiga hari, 25–27 April 2025, di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Siak, melibatkan berbagai elemen masyarakat, pelajar, TNI-Polri, dan relawan lingkungan.
Gubernur Abdul Wahid menyebut, kegiatan ini bukan sekadar apel atau edukasi, melainkan simbol komitmen kolektif seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga udara bersih dan kelestarian lingkungan di Bumi Lancang Kuning.“Tanggung jawab menjaga lingkungan bukan hanya milik pemerintah, tapi seluruh masyarakat. Kita ingin Riau bebas dari kabut asap dan menjadi provinsi dengan udara yang sehat,” tegas Wahid.
Ia menyinggung prediksi BMKG bahwa kemarau akan datang lebih awal pada Juni–Juli, sehingga kesiapsiagaan harus ditingkatkan. Setelah Jambore, pengecekan terhadap embung dan kanal pencegahan akan dilanjutkan.
Sebagai bagian dari mitigasi, status Siaga Darurat Karhutla telah ditetapkan sejak 27 Maret hingga 30 November 2025 lewat Keputusan Gubernur Riau Nomor 292/III/2025.
Lebih jauh, Gubernur Wahid memperkenalkan tiga prinsip utama dalam menghadapi bencana dan membangun kesadaran kolektif:
Keamanan Global (Global Security) – Dinamika global memengaruhi kebijakan lokal, sehingga pemahaman menyeluruh sangat penting.
Etika Lingkungan (Environmental Ethics) – Hidup harus selaras dengan alam; menjaga lingkungan adalah kewajiban lintas generasi.
Solidaritas Kemanusiaan (Human Solidarity) – Semua pihak harus bahu-membahu: TNI, Polri, pemerintah, masyarakat.“Jambore ini adalah panggung edukasi Gen Z. Kita ingin mereka jadi agen perubahan, bukan penonton dalam krisis lingkungan,” tambah Wahid.
Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyatakan 800 personel TNI-Polri siap mengamankan seluruh rangkaian acara, termasuk malam renungan dan deklarasi cinta lingkungan.“Ini momen penting. Tidak hanya peringatan, tapi tekad bersama menghadapi karhutla,” ujar Irjen Herry.
Jambore Karhutla 2025 akan dihadiri tokoh-tokoh nasional seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta beberapa menteri Kabinet Merah Putih, kepala daerah, dan unsur Forkopimda.
Menariknya, puncak acara akan ditandai dengan pengucapan sumpah relawan cinta lingkungan, yang akan dicatat dan mendapat sertifikat hak cipta resmi dari Kemenkumham—sebuah sejarah baru dalam gerakan lingkungan di Indonesia.“Ini akan jadi jambore relawan lingkungan pertama yang hak ciptanya diakui negara. Kita ingin menunjukkan bahwa gerakan masyarakat bisa sekuat itu,” tutup Irjen Herry.