Kasus COVID-19 di Singapura Naik Lagi, RS Kewalahan Tampung Pasien

Kasus COVID-19 di Singapura Naik Lagi, RS Kewalahan Tampung Pasien
foto : getty images

Pekanbaru - Pada pekan lalu sampai 2 Desember 2023, sebanyak 32.035 orang didiagnosis terinfeksi COVID-19. Ini merupakan jumlah infeksi tertinggi yang tercatat pada tahun ini. Angka tertinggi sebelumnya adalah 28.410 infeksi per minggu di bulan Maret.
Jumlah terbaru ini hampir 10.000 lebih banyak dibandingkan 22.094 yang didiagnosis pada minggu sebelumnya. Jumlah infeksi mingguan berkisar sekitar 15.000 selama 2-3 bulan terakhir.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dan membutuhkan perawatan intensif juga meningkat. Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada 8 Desember 2023 bahwa rata-rata rawat inap harian akibat COVID-19 meningkat, dari 136 kasus pada minggu sebelumnya, kini menjadi 225 kasus.
"Ini menambah beban kerja di rumah sakit kami, yang sudah sibuk," kata Kemenkes Singapura yang dikutip dari The Straits Times, Minggu (10/12/2023).

Rata-rata kasus harian di unit perawatan intensif ICU juga meningkat. Sejak 26 November hingga 2 Desember 2023, sudah ada sembilan orang yang sakit parah akibat COVID-19 dirawat di ruang ICU.
Sejauh ini, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan kebutuhan akan perawatan intensif lebih rendah dibandingkan jumlah pasien yang terinfeksi. Maka, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mungkin akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

"Peningkatan kasus dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk berkurangnya kekebalan penduduk dan meningkatnya perjalanan serta interaksi masyarakat selama perjalanan akhir tahun dan musim perayaan," jelasnya.

Melihat itu, Kemenkes Singapura mendesak masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan vaksinasi COVID-19, terutama warga lanjut usia dan mereka yang rentan secara medis. Selain itu, dianjurkan untuk menjalankan protokol kesehatan, tinggal di rumah jika merasa tidak sehat, memakai masker di tempat ramai dan tidak memiliki ventilasi yang tidak baik.

"Masyarakat juga diminta untuk mencari perawatan medis di unit gawat darurat rumah sakit, hanya untuk keadaan darurat yang serius atau mengancam jiwa," pungkasnya.

 

Berita Lainnya

Index