PEKANBARU - Kota Pekanbaru kini memasuki musim hujan setelah beberapa pekan mengalami cuaca panas ekstrem. Meski hujan membawa kesejukan, namun tak dapat dipungkiri, hujan juga menghadirkan masalah besar bagi Kota Pekanbaru, yakni banjir.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, menyoroti permasalahan banjir yang telah menjadi isu jangka panjang dan terus-menerus dihadapi oleh kota ini. Menurutnya, meskipun upaya untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan, banjir tetap menjadi masalah yang muncul secara hilang timbul. Pada musim kemarau, kondisi kota biasanya kembali normal, namun begitu musim hujan datang, banjir kerap melanda.
Isa menjelaskan, sampah menjadi salah satu faktor utama yang memperburuk kondisi drainase selama musim hujan. Saat hujan turun, sampah yang menumpuk bisa masuk ke saluran drainase dan menghambat aliran air. Hal ini mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kota Pekanbaru, terutama di daerah-daerah yang drainasenya sudah mulai terhambat oleh sampah.
Untuk itu, Isa mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dalam menjaga agar drainase tetap bersih dari sampah. Ia menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengurangi sampah yang dibuang sembarangan. "Jangan buang sampah sembarangan dan pastikan sampah kita ada di tong sampah, supaya nantinya bisa diangkut oleh petugas sampah," tuturnya.
Tanggung jawab untuk menjaga kebersihan kota, menurutnya, tidak hanya ada di tangan pemerintah, tetapi juga harus menjadi perhatian bersama dari masyarakat. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Pekanbaru dapat mengurangi frekuensi banjir yang terjadi saat musim hujan dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.
Tantangan besar dalam penanganan banjir ini jelas membutuhkan sinergi yang lebih kuat, dan perhatian ekstra terhadap pembuangan sampah yang selama ini masih menjadi masalah utama. Apabila masyarakat semakin peduli, diharapkan permasalahan banjir di Pekanbaru dapat teratasi secara lebih efektif ke depannya.
