PEKANBARU - Gondongan adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini umumnya menyerang kelenjar ludah, khususnya kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga dan berperan dalam produksi air liur.
Gondongan menyebar melalui kontak dengan air liur, sekresi hidung, atau droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi, sehingga interaksi dekat dengan penderita meningkatkan risiko penularan. Infeksi ini sering terjadi pada anak-anak dan biasanya ringan, tetapi pada orang dewasa, infeksinya bisa lebih serius dan menimbulkan komplikasi.
Namun, bagaimana cara mencegah dan mengatasi gondongan? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Healthline, Rabu (30/10/2024).
Cara Mencegah Virus Gondongan
Vaksinasi menjadi langkah pencegahan utama terhadap virus gondongan. Setiap bayi dan anak-anak umumnya diberikan vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) secara bersamaan. Vaksin MMR ini diberikan dalam dua dosis, dengan dosis pertama pada usia 9 hingga 15 bulan dan dosis kedua pada usia 15 bulan hingga 6 tahun.
Bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi MMR, sangat dianjurkan untuk divaksinasi, terutama mereka yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti rumah sakit atau sekolah. Vaksinasi ini penting untuk melindungi mereka dari infeksi gondongan serta mencegah penyebaran virus kepada orang lain.
Cara Mengatasi Virus Gondongan
Gondongan disebabkan oleh infeksi virus, sehingga tidak dapat diobati dengan antibiotik atau obat khusus. Namun, gondongan dapat diatasi untuk meningkatkan kenyamanan dan membantu proses pemulihan. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi gondongan.
1. Istirahat yang cukup
Saat tubuh terasa lemah atau lelah, penting untuk beristirahat. Istirahat yang cukup akan membantu tubuh memulihkan diri dari infeksi. Aktivitas yang terlalu berat bisa memperlambat proses penyembuhan, jadi pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Konsumsi obat pereda nyeri
Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan nyeri akibat gondongan. Selain membantu mengurangi demam, obat ini juga dapat mengurangi rasa nyeri pada kelenjar yang membengkak. Pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan atau konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain.
3. Kompres dingin pada kelenjar yang bengkak
Jika kelenjar di bawah telinga membengkak dan terasa nyeri, cobalah mengompres area tersebut dengan es yang dibalut kain. Kompres dingin ini membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri, membuat Anda merasa lebih nyaman.
4. Banyak minum cairan
Demam yang sering muncul sebagai gejala gondongan dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah air putih dalam jumlah cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Mengonsumsi cairan yang cukup akan membantu menjaga kelembapan tubuh dan mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
5. Mengonsumsi makanan lunak
Pembengkakan kelenjar ludah dapat membuat aktivitas mengunyah menjadi menyakitkan. Oleh karena itu, sebaiknya pilih makanan lunak, seperti sup, yoghurt, atau bubur, yang tidak perlu banyak dikunyah. Makanan ini lebih mudah dikonsumsi dan tidak memperparah rasa nyeri pada kelenjar yang membengkak.
6. Hindari makanan dan minuman asam
Makanan atau minuman yang asam, seperti jus jeruk atau lemon, dapat memperburuk nyeri pada kelenjar ludah yang terinfeksi. Asam dalam minuman ini merangsang produksi air liur yang bisa membuat kelenjar terasa semakin nyeri. Sebaiknya hindari makanan dan minuman yang asam sampai pembengkakan berkurang.
7. Konsultasi dengan tenaga medis
Untuk pemantauan kondisi dan saran lebih lanjut, konsultasikan dengan tenaga medis secara rutin. Meskipun gondongan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, segera untuk memeriksakan diri agar tidak ada komplikasi. Tenaga medis juga dapat memberikan saran khusus yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.